Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura harus bersiap untuk melihat kasus harian COVID-19 menembus angka 1.000, Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan pada Jumat (17/9), karena jumlahnya berlipat ganda setiap minggu.
Pada Jumat (17/9), Singapura melaporkan 934 kasus baru COVID-19. Ada juga satu kasus impor, menjadikan jumlah total infeksi baru yang negeri Merlion laporkan pada Jumat menjadi 935, tertinggi sejak April tahun lalu.
“Ini adalah hari ke 26 dari gelombang arus. Kasus harian, seperti yang kami duga, telah berlipat ganda setiap minggu dari 100 menjadi 200, menjadi 400, dari 400 menjadi 800, dan sekarang dalam siklus penggandaan keempat," kata Ong, seperti dikutip Channel News Asia.
“Saya pikir, mari bersiap untuk kemungkinan melewati angka 1.000 segera. Itu tidak terduga, itu adalah perilaku khas dari gelombang transmisi yang biasanya memuncak antara empat dan hingga delapan minggu, atau 30, 40, kadang-kadang 50 hari,” ujarnya
Setiap negara yang telah memutuskan untuk hidup dengan virus corona harus menjalani "gelombang penularan besar", menurut Ong. "Ini hampir seperti ritus peralihan, sebelum manusia dan virus mencapai keseimbangan baru dan keadaan menjadi stabil," sebut dia.
Baca Juga: Bell's Palsy hingga anafilaksis, ini efek samping serius vaksin Sinovac
Namun, Ong mengklaim, gelombang infeksi Singapura “berbeda” dari apa yang dialami negara lain.
“Yang lain sayangnya menghadapi gelombang seperti itu di awal pandemi, menimbulkan banyak korban. Bagi kami, kami akan melalui ini hanya setelah kami sepenuhnya memvaksinasi sekitar 80 persen dari populasi kami," katanya.
Rata-rata jumlah kasus COVID-19 di Singapura meningkat, dari 146 kasus per hari dua pekan lalu menjadi 682 kasus per hari dalam sepekan terakhir, Kementerian Kesehatan Singapura mengungkapkan dalam siaran pers terpisah.
Namun, jumlah kasus serius tetap rendah untuk saat ini. Hingga 16 September, ada 77 kasus yang membutuhkan dukungan oksigen. Dua belas berada dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif, mewakili 0,1 persen dari total infeksi selama 28 hari terakhir.
“Ini sebagian besar disebabkan oleh program vaksinasi, yang telah mencakup 82 persen penduduk kami hingga saat ini. Kejadian penyakit parah tidak merata, sebagian besar berkonsentrasi pada orang yang lebih tua dan terinfeksi yang tidak divaksinasi,” ujar Kementerian Kesehatan Singapura.
“Namun demikian, kita masih berada di awal gelombang penularan baru ini dan harus terus waspada,” imbuh Kementerian Kesehatan Singapura.
Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Singapura melonjak tinggi, dekati angka 1.000 infeksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News