kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 pasca lebaran meningkat, DKI Jakarta lakukan pengetatan PPKM mikro


Jumat, 18 Juni 2021 / 04:05 WIB
Kasus Covid-19 pasca lebaran meningkat, DKI Jakarta lakukan pengetatan PPKM mikro

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, DKI Jakarta menerapkan skenario dalam mengantisipasi lonjakan kasus pasca lebaran. Adapun melalui SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 671 tahun 2021 tentang pemberlakuan PPKM mikro.

Widyastuti menyebut pelaksanaan pengetatan PPKM Mikro dilakukan melalui Satgas tingkat RT/RW yang berkolaborasi dengan masyarakat. "Antisipasi kita lakukan dengan mengajak semua komponen masyarakat termasuk pemanfaatan ibu-ibu dasawisma," kata Widyastuti dalam Dialog Virtual yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Kamis (17/6).

Tercatat ada lebih dari 70.000 kader dasawisma, yang mana satu kader mengampu 10-20 rumah. Melalui para kader dasawisma tersebut, Widyastuti menyebut pihaknya akan memasifkan kampanye penerapan protokol kesehatan secara disiplin.

Selain langkah tersebut, skenario lainnya ialah meningkatkan 3T di wilayah DKI Jakarta. Testing akan terus diperkuat dan dipercepat dalam mengantisipasi adanya lonjakan kasus. Disinggung mengenai apakah DKI Jakarta akan kembali menarik rem darurat, Widyastuti menegaskan saat ini telah dilakukan perpanjangan pelaksanaan PPKM mikro.

Baca Juga: Ada 4.144 kasus baru Covid-19 di Jakarta, kedua tertinggi sejak pandemi

"Bukan bermaksud mendahului, beberapa hal teknis terkait bagaimana [skenario], kemudian DKI Jakarta sudah dikeluarkan untuk PPKM Mikro. Untuk penarikan rem darurat tentu dibutuhkan pembahasan lebih mendalam dan juga dijelaskan beberapa narasumber tadi bagaimana ekonomi dapat berjalan baik tapi juga penerapan protokol kesehatan juga berjalan dengan baik," jelasnya.

Kemudian antisipasi pergerakan masyarakat saat Hari Raya Idul Adha pada Juli nanti, Ia menceritakan tahun lalu saat Idul Adha juga dilakukan pembatasan dalam pelaksanaannya. Baik dalam diproses penyembelihan hewan qurban, pembagian qurban hingga pelaksanaan sholat Ied.

Tahun lalu pembagian daging qurban diatur, dimana bukan masyarakat yang mendatangi tempat-tempat pembagian. Namun panitia atau petugas pembagian daging qurban yang mendatangi si penerima. Dengan langkah tersebut dapat dihindari timbulnya potensi kerumunan warga.

"Untuk bagaimana nanti pengaturan Sholat Ied, pembagian, tentu kita koordinasi lagi dengan pemuka agama untuk diputuskan bersama sesuai dengan kondisi yang terakhir," ujarnya.

Selanjutnya: Kabar terbaru vaksin nusantara: uji klinis II aman termasuk ke pasien kormobid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×