kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Covid-19 melonjak, oksigen konsentrator mulai sulit ditemukan di pasar


Sabtu, 03 Juli 2021 / 22:45 WIB
Kasus Covid-19 melonjak, oksigen konsentrator mulai sulit ditemukan di pasar

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memburuknya situasi pandemi Covid-19 berakibat pada kelangkaan tabung oksigen. Sebenarnya, ada produk lainnya seperti oksigen konsentrator yang dipandang cukup praktis bagi penggunanya. Sayangnya, produk yang satu ini pun juga mulai sulit ditemukan.

Sebagai informasi, oksigen konsentrator merupakan alat yang berfungsi menyediakan oksigen dengan cara mengambil udara di sekitarnya dan memisahkan kandungan zat di udara, sehingga oksigen yang ditemukan dapat disalurkan kepada pasien. Dengan kata lain, alat ini memproses udara bebas di sekitar menjadi oksigen murni dengan tingkat kemurnian di atas 90%.

Kelebihan oksigen konsentrator adalah tidak memerlukan pengisian ulang seperti tabung oksigen. Beratnya pun lebih ringan sehingga mudah dibawa ke mana-mana. Kontan.co.id coba menelusuri penjual-penjual oksigen konsentrator di platform e-commerce, salah satunya Tokopedia.

Di sana, Kontan.co.id menemukan toko bernama Best Buy 123 yang menjual produk bermerek Yuwell Oxygen Concentrator YU300 yang diimpor langsung dari China. Oksigen konsentrator tersebut dibanderol sebesar Rp 6.350.000.

Berdasarkan informasi deskripsi, Yuwell Oxygen Concentrator YU300 dapat beroperasi selama 48 jam nonstop tanpa suara bising. Produk ini memiliki teknologi Pressure Swing Adorption yang mampu menghasilkan udara segar yang bebas bakteri. Adapun tingkat kemurnian oksigennya mencapai 90%.

Baca Juga: PPKM darurat berlaku, ini persyaratan terbaru naik pesawat

Admin Best Buy 123 menyebut bahwa produk ini sudah ludes terjual, sehingga pembeli yang berminat harus melakukan preorder dengan waktu tunggu 12 hari. Dia memastikan sistem preorder ini aman karena uang yang dibayar pembeli akan ditahan oleh Tokopedia terlebih dahulu sampai barang yang dipesan tiba.

Dia mengaku, oksigen konsentrator ini habis lantaran permintaan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. “Sejak sekitar 10 hari yang lalu atau sejak kasus Covid-19 meningkat tajam,” ujar Admin Best Buy 123, Kamis (1/7).

Tingginya permintaan membuat harga oksigen konsentrator tersebut ikut mengalami kenaikan harga. Dahulu, Best Buy 123 menjual oksigen konsentrator dengan merek Yuwell tersebut sekitar Rp 5,5 juta. Namun, seiring banyaknya pembeli harganya naik hingga di kisaran Rp 6 juta.

Lonjakan harga juga tak lepas dari besarnya beban ongkos kirim. Sebelumnya, oksigen konsentrator tersebut dikirim dengan menggunakan kapal laut. Namun, karena sekarang permintaan semakin banyak dan stok cepat habis, maka untuk mengakomodasi hal tersebut pengiriman produk dilakukan dengan memakai pesawat.

“Ini semua dampak dari lonjakan Covid-19 yang berakibat rumah sakit penuh dan tabung oksigen susah didapat. Kalaupun dapat, harganya berlipat-lipat dan tabung oksigen sepertinya hanya bisa dipakai sekitar 2 jam,” ungkap Admin Best Buy 123.

Selain itu, Kontan.co.id juga menelusuri penjual oksigen konsentrator di platform Bukalapak. Setali tiga uang, salah satu pelapak yaitu Caltech Medical mengaku produk oksigen konsentrator yang dijualnya telah habis. “Kosong. Kami sudah tidak jual lagi,” ucap Admin Catech Medical, Jumat (2/7).

Caltech Medical turut menjual oksigen konsentrator dengan merek Olive dan model OLV-5 buatan China. Produk ini dapat menghasilkan oksigen dengan tingkat kemurnian mencapai 93% dan dapat digunakan 24 jam selama mesin dicolok ke listrik. Produk ini pun dihargai sebesar Rp 7.500.000.

Selanjutnya: Begini Caranya Mendapatkan Oksigen Gratis Selama Isolasi Mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×