kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 Melonjak, Aktivitas Pabrik di China Terkontraksi


Jumat, 01 April 2022 / 01:05 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak, Aktivitas Pabrik di China Terkontraksi

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Aktivitas pabrik China mengalami kontraksi pada Maret karena ekonomi menghadapi tekanan baru dari kontrol ketat Covid-19.

Mengutip Reuters (31/3), Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi turun menjadi 49,5 pada Maret dari 50,2 pada Februari. Jajak pendapat Reuters memperkirakan PMI turun ke 49,9. Padahal, ekonomi terbesar kedua di dunia itu bangkit dalam dua bulan pertama tahun 2022, dengan beberapa indikator utama melampaui ekspektasi sebelumnya.

Namun, sekarang berisiko melambat tajam karena pihak berwenang membatasi produksi dan mobilitas di banyak kota, seperti pusat keuangan Shanghai dan pusat teknologi Shenzhen.

Seperti diketahui, penguncian Covid-19 Shanghai telah mengguncang produksi mobil dalam beberapa hari terakhir karena dua pemasok utama bergabung dengan Tesla dalam menutup pabrik untuk mematuhi langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Shanghai Kembali Melakukan Penguncian Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Perdana Menteri China Li Keqiang awal bulan ini mengumumkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat sekitar 5,5% tahun ini, yang oleh beberapa analis dianggap ambisius, mengingat kemerosotan di pasar properti, konsumsi yang lemah, dan wabah Covid-19 baru.

Untuk meredam dampak penguncian Covid-19 yang baru, pihak berwenang telah meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung bisnis, termasuk pembebasan sewa untuk beberapa perusahaan sektor jasa kecil.

Beberapa analis pun melihat bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank karena tekanan ke bawah meningkat.

Di sisi lain, pertumbuhan di sektor jasa juga tersendat di bulan Maret, dengan PMI non-manufaktur resmi di bulan Maret turun menjadi 48,4 dari 51,6 di bulan Februari, karena langkah-langkah pengendalian virus memukul kepercayaan konsumen. PMI komposit resmi China, yang menggabungkan manufaktur dan jasa, mencapai 48,8 di bulan Maret dibandingkan dengan 51,2 di bulan Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×