Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan, Malaysia akan memperketat pembatasan mulai Rabu (13/1), dalam upaya baru untuk memerangi peningkatan kasus virus corona yang semakin mengkhawatirkan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (11/1), Muhyiddin menyebutkan, lima negara bagian dan tiga wilayah federal akan berada di bawah Perintah Kontrol Gerakan (MCO) selama dua minggu hingga 26 Januari nanti.
Kelima negara bagian itu adalah Penang, Selangor, Melaka, Johor, dan Sabah. Sementara tiga wilayah federal: Kuala Lumpur, Putrajaya, serta Labuan.
Melansir Channel News Asia, Pemerintah Malaysia melarang perjalanan antarnegara bagian di seluruh negeri. Sementara perjalanan antardistrik tidak diizinkan untuk negara bagian dan wilayah federal di bawah MCO.
"Untuk mencegah (perjalanan) lintas negara bagian dan lintas distrik, pemblokiran jalan akan diberlakukan mulai pukul 12.01 pada Rabu (13/1)," kata Muhyiddin yang menambahkan, pergerakan dibatasi hingga radius 10 km untuk negara bagian di bawah MCO.
Baca Juga: Infeksi tembus 3.000, Malaysia ukir rekor baru kenaikan harian tertinggi kasus corona
Perdana Menteri mengungkapkan, sistem perawatan kesehatan berada pada titik puncaknya.
"Situasi hari ini memang sangat mengkhawatirkan, sistem perawatan kesehatan kami berada di bawah tekanan yang luar biasa sekarang dibanding waktu lainnya sejak pandemi bergulir," ujar dia.
"Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya membutuhkan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.
Lonjakan harian empat digit baru-baru ini dalam kasus virus corona membawa total infeksi di Malaysia menjadi lebih dari 135.000, dengan lebih dari 550 kematian. Pada Senin (11/1), tercatat 2.232 infeksi baru, membuat total kasus aktif jadi 28.554.
Dua menteri juga tengah menjalani perawatan di rumahsakit karena Covid-19 dalam tiga hari terakhir.
Selanjutnya: Catat 2.525 infeksi, Malaysia tutup tahun 2020 dengan rekor harian kasus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News