kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kartu Debit Masih Akan Diandalkan Meski QRIS Makin Diminati


Rabu, 16 November 2022 / 08:00 WIB
Kartu Debit Masih Akan Diandalkan Meski QRIS Makin Diminati

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan transaksi digital dan ditambah dengan kehadiran pembayaran QRIS rupanya tidak mematikan penggunaan kartu debit atau kartu ATM dalam melakukan transaksi perbankan. 

Tidak hanya untuk tarik tunai, penggunaan kartu debit untuk transaksi pembayaran juga masih tetap tumbuh. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi kartu ATM sepanjang Januari-Agustus 2022 mencapai 4,97 miliar kali, tumbuh tumbuh 4,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 4,76 miliar. 

Sejalan dengan kenaikan frekuensi transaksi tersebut, nilai transaksinya pun juga meningkat sebesar 4,88% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 5.266 triliun. 

Penggunaan kartu ATM untuk transaksi belanja dalam delapan bulan pertama tahun ini melonjak signifikan hingga 62,9% YoY menjadi 805,8 juta transaksi. Nilainya mencapai Rp 353,5 triliun atau meningkat 67,7% YoY. 

Baca Juga: Perkuat Modal Inti, Bank Capital (BACA) Bakal Gelar Private Placement

Peningkatan signifikan ini memang wajar mengingat pada periode yang sama tahun 2021 transaksi belanja secara offline masih lesu mengingat adanya pembatasan aktivitas sosial di tengah pandemi Covid-19.

Walaupun transaksi belanja naik signifikan, transaksi kartu ATM masih didominasi untuk tujuan tarik tunai yang menembus 3,09 miliar kali atau 62,3% dari total transaksi. Transaksi tarik tunai ini masih meningkat 12,7% secara tahunan.

Sedangkan transaksi transfer mengalami penurunan tajam. Transfer intrabank merosot 38,9% YoY jadi 676,2 juta kali dan transfer antara bank turun 6,27% YoY jadi 388,4 juta kali.

Peningkatan penggunaan kartu debit untuk transaksi belanja tersebut itu terjadi di saat penggunaan transaksi QRIS untuk berbelanja juga meningkat pesat. BI mencatat total volume transaksi QRIS sejak awal tahun hingga September 2022 telah mencapai 281,7 juta kali. Capaian ini melesat 182% secara tahunan dan meningkat 33% secara kuartalan.  

Dari sisi nilai nominal transaksi telah mencapai Rp 29,7 triliun atau meroket 298% secara tahunan dan tumbuh sebesar 25% secara kuartalan.  

Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta mengatakan, jumlah merchant yang sudah bisa menerima QRIS saat ini telah mencapai 21,6 juta. Sedangkan total pengguna QRIS sudah mencapai 25,2 juta.   

"Sampai akhir tahun, BI menargetkan 15 juta pengguna baru, kini telah tercapai 13,6 juta," katanya baru-baru ini.

Ke depan, BI juga akan memperluas fungsi QRIS agar bisa digunakan untuk tarik tunai, transfer dan setor tunai. Dengan begitu, penggunaan kartu ATM untuk tarik tunai akan semakin berkurang. 

Sedangkan saat ini sejumlah bank juga sudah menyediakan fitur tarik tunai tanpa kartu pada aplikasi mobile banking mereka. 

PT Bank Mandiri Tbk jadi salah satu bank yang masih mengalami pertumbuhan penggunaan transaksi kartu debit. Per September 2022, transaksi kartu ATM bank pelat merah ini  sebanyak 680 juta, naik 8% secara YoY. Volume atau nilai transaksinya juga meningkat sebesar 10% YoY menjadi sebesar Rp 642 triliun. 

SVP Retail Deposit and Product Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, sampai dengan saat ini kartu debit masih menjadi salah satu pilihan alternatif bagi nasabah dalam bertransaksi, tidak hanya untuk tarik tunai saja, namun juga untuk pembayaran melalui mesin EDC. 

"Transaksi kartu debit Bank Mandiri di EDC pada YoY September 2022 tumbuh positif sebesar 34% seiring dengan semakin pulihnya bisnis transaksi offline." kata Evi pada Kontan.co.id, Selasa (15/11).

Menurut Evi, penggunaan kartu debit dalam bertransaksi masih akan terus menjadi pilihan meskipun transaksi digital terus meningkat lewat Livin' by Mandiri dan kehadiran pembayaran QRIS. Sehingga kartu debit masih akan terus ada. 

Baca Juga: Transaksi QRIS Meningkat, Bagaimana Masa Depan Kartu Debit Menurut Bank Mandiri?

"Menurut kami ke depannya, kartu debit masih akan tetap menjadi salah satu pilihan alternatif alat pembayaran bagi nasabah, terutama transaksi cross border, karena fundamental pembayaran menggunakan kartu masih umum digunakan atau universal digunakan di seluruh dunia," pungkas Evi.

Sementara jumlah transaksi QRIS di Bank Mandiri hingga Agustus 2022 disebut naik lebih dari 400% secara tahunan dengan nilai transaksi lebih dari 500%.

Transaksi QRIS PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga terus meningkat signifikan. Hera F Haryn EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA mengungkapkan, transaksi QRIS BCA hingga September 2022 mencapai 126,5 juta atau melesat 436% secara YoY.

Adapun jumlah kartu debit BCA per September 2022 mencapai 29 juta kartu, naik dari 24,8 juta pada periode yang sama tahun 2021. Transaksi kartu debit selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 171,6 triliun. Hanya saja, Hera tidak merinci pertumbuhan frekuensi transaksinya. 

Namun, BCA mencermati bahwa kartu debit masih menjadi salah satu andalan sebagai alat transaksi finansial nasabah sejalan dengan metode pembayaran QRIS yang kini juga digemari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×