kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal perusak AS di Laut China Selatan, China kirim kapal perang dan pesawat tempur


Kamis, 20 Mei 2021 / 19:35 WIB
Kapal perusak AS di Laut China Selatan, China kirim kapal perang dan pesawat tempur

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menyatakan pada Kamis (20/5), sebuah kapal perang Amerika Serikat secara ilegal memasuki perairan teritorialnya di Laut China Selatan, serangan terbaru dalam perselisihan kedua negara atas klaim teritorial Beijing di jalur air yang sibuk itu.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan, kapal perusak USS Curtis Wilbur memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel tanpa izin. Kapal perang dan pesawat tempur China langsung mengikuti kapal perang AS tersebut.

Mengutip Reuters, Komando Teater Selatan PLA menambahkan, China menentang tindakan AS, yang melanggar kedaulatannya dan merusak perdamaian juga stabilitas regional.

Klaim itu muncul sehari setelah China menuduh AS mengancam perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan setelah USS Curtis Wilbur berlayar melalui jalur air yang memisahkan Taiwan dari tetangga raksasanya itu.

Baca Juga: Panas! China tuding kapal perang AS ancam perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan

Armada Ketujuh Angkatan Laut AS menyebutkan, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke tersebut melakukan "transit rutin di Selat Taiwan" pada Selasa (18/5) sesuai dengan hukum internasional.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," tegasnya.

Seorang juru bicara Komando Teater Timur PLA menyatakan penentangan yang kuat dan mengutuk tindakan tersebut.

"Tindakan AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, dengan sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya.

Selanjutnya: Jika AS dan China berperang gara-gara Taiwan, ekonomi global bisa hancur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




×