kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,58   6,98   0.70%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal induk AS di Laut China Selatan, China: Ini tidak kondusif untuk perdamaian


Senin, 25 Januari 2021 / 23:25 WIB
Kapal induk AS di Laut China Selatan, China: Ini tidak kondusif untuk perdamaian

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Amerika Serikat (AS) sering mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke Laut China Selatan untuk "melenturkan ototnya", dan ini tidak baik untuk perdamaian, kata Kementerian Luar Negeri China.

Pernyataan China pada Senin (25/1) itu muncul setelah kelompok kapal induk AS berlayar ke Laut China Selatan, jalur perairan yang disengketakan, pada Sabtu (23/1) pekan lalu.

Laut China Selatan yang strategis telah lama menjadi fokus pertikaian antara Beijing dan Washington, dengan China yang sangat marah oleh aktivitas militer AS di perairan tersebut.

Grup kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt dan didampingi tiga kapal perang memasuki Laut China Selatan untuk mempromosikan "kebebasan laut", menurut militer AS, hanya beberapa hari pasca pelantikan Joe Biden menjadi Presiden.

Baca Juga: Makin tegang, belasan pesawat militer China kembali masuk zona pertahanan Taiwan

"Amerika Serikat sering mengirim pesawat tempur dan kapal perang ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian kepada wartawan.

“Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Prinsip satu China

China telah berulang kali mengeluh tentang kapal perang Angkatan Laut AS yang mendekati pulau-pulau yang didudukinya di Laut China Selatan, di mana Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Taiwan memiliki klaim yang sama.

Grup kapal induk AS memasuki Laut China Selatan pada saat yang sama ketika Taiwan yang diklaim China melaporkan "serangan" oleh jet tempur dan pembom China di bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya, yang memicu kekhawatiran dari Washington.

Baca Juga: China intimidasi Taiwan dengan jet tempur, AS angkat bicara

China belum berkomentar tentang apa yang dilakukan Angkatan Udaranya di wilayah Taiwan tersebut, dan Zhao merujuk pertanyaan soal itu ke Kementerian Pertahanan.

Hanya, dia menegaskan kembali posisi China bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China dan Amerika Serikat harus mematuhi prinsip "satu China".

Sementara Pemerintahan Biden menyatakan komitmen AS ke Taiwan "kokoh".

Selanjutnya: Siap ladeni China, AS langsung kerahkan kapal induk ke Laut China Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×