Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap para pejabat pemerintahan maupun swasta yang terlibat tindak pidana korupsi masih terus berlanjut.
Namun, terdapat pihak yang melayangkan kritik bahwa banyaknya OTT KPK tidak baik untuk negara. Alasannya, karena yang perlu dimasifkan adalah langkah pencegahan melalui sistem digitalisasi untuk menutup celah korupsi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menegaskan, penindakan korupsi, termasuk OTT akan berkurang apabila langkah pencegahan dan pendidikan antikorupsi berjalan baik.
“Jadi kalau pencegahan dan pendidikan ini sudah berhasil mungkin penindakan itu bisa tidak ada,” tegas Wapres kepada wartawan, Rabu (21/12).
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jatim Kena OTT KPK di Surabaya
Menurut Ma'ruf, KPK telah merumuskan upaya pemberantasan korupsi di tanah air secara komprehensif menggunakan strategi Trisula Pemberantasan Korupsi. Yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan.
“Tapi kalau ini masih belum berhasil, pendidikan dan pencegahan, mungkin akibatnya ada dalam penindakan,” ujar Ma'ruf.
Untuk itu, Ma'ruf berharap upaya pencegahan korupsi. Khususnya melalui pendidikan antikorupsi terus digencarkan. Sehingga ke depan tidak perlu banyak penindakan.
“Barangkali itu saya kira, tapi secara menyeluruh memang yang dilakukan di dunia, di manapun, termasuk KPK itu menggunakan pendekatan Trisula ini, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan,” imbuh Ma'ruf.
Baca Juga: Anggap OTT KPK Bikin Citra Buruk, Pernyataan Luhut Panjaitan Jadi Kontroversi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News