kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah pengangguran capai 9,7 juta orang di Agustus, ini yang dilakukan pemerintah


Sabtu, 07 November 2020 / 14:10 WIB
Jumlah pengangguran capai 9,7 juta orang di Agustus, ini yang dilakukan pemerintah

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pengangguran terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang, naik dari Agustus 2019 yang sebanyak 7,10 juta orang.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, mengatakan jumlah pengangguran tersebut memang sudah diperkirakan. Pasalnya, pada Februari 2020, tercatat jumlah pengangguran sebanyak 6,9 juta orang, ditambah berdasarkan data Kemnaker ada sekitar 2,1 juta pekerja yang turut terdampak Covid-19.

"Jadi bisa dihitung, 6,9 ditambah dengan 2,1, jadi kira-kira memang angkanya sesuai dengan yang kita prediksi sebelumnya, 9,7 juta pengangguran kita. Ini memang angka yang naiknya cukup tinggi karena pandemi Covid-19 ini memang berdampak sangat kuat buat ketenagakerjaan kita," jelas Ida, Jumat (6/11).

Baca Juga: Cadangan devisa Oktober 2020 turun lagi, ini kata ekonom Bank Mandiri

Meski begitu, Ida pun mengatakan pemerintah sudah berupaya untuk menjalankan berbagai program untuk mengatasi dampak Covid-19.

Dari Kementerian Ketenagakerjaan misalnya, Ida mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan program peningkatan kompetensi dengan melakukan berbagai pelatihan. Pelatihan vokasi ini penting dilakukan untuk bekal bagi orang yang baru masuk atau yang ingin kembali masuk pasar kerja.

Dia juga mengatakan Kemnaker memiliki program perluasan kesempatan kerja melalui kegiatan penciptaan wirausaha baru, inkubasi bisnis, dan padat karya. Bahkan tiga kegiatan tersebut memperoleh anggaran tambahan jaring pengaman sosial mengingat situasi saat ini lapangan kerja baru relatif terbatas dibandingkan kondisi normal.

"Kami punya program untuk menangani Covid-19, ada program jaring pengaman sosial, kami memperbanyak program padat karya produktif, padat karya infrastruktur, pelatihan kewirausahaan baik yang dilakukan di BLK maupun yang dilakukan secara langsung kelompok-kelompok masyarakat," kata Ida.

Baca Juga: Soal pemilu AS, Kemendag: Indonesia perlu bersikap netral

Tak hanya Kemnaker, Ida pun menyebut Kementerian lain turut berupaya menjalankan program yang bisa menyerap tenaga kerja, hal ini misalnya dengan memperluas pelaksanaan program padat karya.

Selanjutnya: Kata Sri Mulyani setelah ekonomi Indonesia resmi masuk resesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×