kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Jumlah penduduk Indonesia capai 271 juta jiwa, mayoritas perempuan 137 juta jiwa


Kamis, 21 Januari 2021 / 15:40 WIB
Jumlah penduduk Indonesia capai 271 juta jiwa, mayoritas perempuan 137 juta jiwa

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk Indonesia hingga akhir semester II-2020 mencapai 271.349.889 jiwa. Angka tersebut naik 1,03% dari data kependudukan Kemendagri per semester I-2020 yakni 268.583.016 jiwa.

Adapun dari total penduduk Indonesia per akhir tahun lalu, mayoritas berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 137.119.901 jiwa. Sementara sisanya sejumlah 86.437.053 jiwa berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan, jumlah kartu keluarga yang tercatat mencapai 86.437.053 kartu keluarga.

Berdasarkan wilayah penyebaran kependudukan, Jawa menempati porsi terbanyak yakni mencapai 55,94% dari total penduduk Indonesia. Kemudian disusul oleh Sumatera 21,73%, Kalimantan, 6,13%, Bali dan Nusa Tenggara 5,57%, Sulawesi 3,43%, Papua 2,02,% dan Maluku 1,17%.

Sekretaris Jenderal Kemendagri Muhammad Hudori menyampaikan, data sensus penduduk tersebut merupakan hasil pelaksanaan oleh BPS dan sinkronisasi data oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri.

Baca Juga: Hipmi: Implementasi UU Cipta Kerja kunci terserapnya bonus demografi

Hudori memaparkan sinkronisasi data hasil sensus penduduk dipadankan dengan data pelayanan kependudukan hasil konsolidasi dari 514 Kabupaten/Kota yang dikelola oleh Kemdagri.

Lebih lanjut, data kependudukan nantinya akan digunakan untuk lima hal. Pertama, pelayanan pubik. Kedua, guna keperluan perencanaan pembangunan pusat dan daerah.

Ketiga, alokasi anggaran. Keempat, pembangunan demokrasi, Kelima, penegakan hukum serta pencegahan criminal.

“Ini sebagai cerminan bahwa pemerintah kompak mewujudkan satu data Indonesia, yang diawali dari satu data kependudukan di Indonesia,” kata Hudori dalam acara RIlis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan, Kamis (21/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×