kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Joe Biden Kirim Roket ke Ukraina, Militer Rusia Gelar Latihan Nuklir


Jumat, 03 Juni 2022 / 06:00 WIB
Joe Biden Kirim Roket ke Ukraina, Militer Rusia Gelar Latihan Nuklir

Sumber: Newsweek | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW.  Rusia mengadakan latihan nuklir di provinsi Ivanovo, timur laut Mosco, sumber-sumber Rusia melaporkan.

Interfax, sebuah kantor berita independen Rusia, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia yang mengkonfirmasi bahwa latihan tersebut diadakan oleh pasukan nuklir di tanah Rusia.

Menurut Interfax, sekitar 1.000 prajurit terlibat dalam latihan yang digambarkan Reuters sebagai "manuver intens" menggunakan lebih dari 100 kendaraan termasuk peluncur rudal balistik antarbenua Yars.

Laporan tersebut menyusul pengumuman bahwa Amerika Serikat (AS) telah menyetujui paket bantuan keamanan senilai US$ 700 juta untuk dikirim ke Kyiv, yang akan mencakup helikopter, sistem senjata anti-tank, dan sistem roket artileri mobilitas tinggi jarak menengah.

Ini adalah jenis senjata yang diminta oleh para pemimpin Ukraina selama beberapa minggu terakhir, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba meminta negara-negara Barat untuk memberikan persenjataan kepada Kyiv yang mampu menandingi daya tembak Rusia.

Presiden Joe Biden mengatakan roket jarak menengah akan memungkinkan Ukraina untuk "lebih tepatnya menyerang target utama di medan perang" - meskipun mengklarifikasi bahwa paket senjata baru hanya akan digunakan di wilayah Ukraina, dan tidak akan berusaha mencapai target Rusia. di wilayah Rusia.

Roket-roket ini dapat membantu pasukan Ukraina menargetkan artileri Rusia serta mengambil posisi Rusia di kota-kota tempat pertempuran berlanjut. Tetapi penempatan mereka tidak akan segera: Pasukan Ukraina akan membutuhkan pelatihan tentang sistem baru, yang bisa memakan waktu hingga dua minggu

Sementara itu, pertempuran meningkat di Severodonetsk Ukraina, di mana pasukan Rusia dilaporkan telah maju menuju pusat kota. Gubernur regional Luhansk Serhiy Haidai mengatakan bahwa pasukan penyerang telah mengambil alih sebagian besar kota utama di timur.

Menguasai Severodonetsk dianggap sebagai langkah penting bagi Moskow untuk mencapai tujuannya membebaskan sepenuhnya wilayah Donbas. Seperti Mariupol sebelumnya, kota ini hampir bertekuk lutut, walikota Oleksandr Striuk mengatakan bahwa sekitar 60% kota telah hancur.

"Kota ini pada dasarnya dihancurkan dengan kejam blok demi blok," kata Striuk.

Sekitar 13.000 warga sipil masih berlindung di kota yang pernah menjadi rumah bagi lebih dari 100.000 orang.

Mengamankan posisi pasukannya di Donbas sebelum kedatangan peralatan dan senjata militer yang lebih canggih yang dikirim oleh negara-negara Barat ke Kyiv sekarang diharapkan menjadi prioritas bagi Moskow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×