kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jika sekolah tatap muka tak juga dimulai, ini 3 risiko yang mengintai


Senin, 30 Agustus 2021 / 10:44 WIB
Jika sekolah tatap muka tak juga dimulai, ini 3 risiko yang mengintai
ILUSTRASI. Mulai hari ini, sejumlah sekolah di Jakarta bersiap untuk menggelar proses sekolah tatap muka. KONTAN/Fransiskus SImbolon

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah wilayah yang masuk ke dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 1-3, bersiap untuk menggelar proses sekolah tatap muka mulai hari ini, Senin (30/8/2021). Salah satunya adalah wilayah DKI Jakarta. 

Kompas.com memberitakan, ada beberapa sekolah di Jakarta yang sudah diuji coba untuk melakukan PTM terbatas dan dibuka secara bertahap. Saat ini terdapat 243 sekolah yang ikut dalam pembelajaran tatap muka terbatas yang diuji coba pada April dan Juni 2021. Sementara sekolah baru sejumlah 372 sekolah.

Asal tahu saja, pemerintah mendorong sekolah di wilayah PPKM level 1-3 mempercepat kesiapan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. PTM terbatas penting untuk menekan risiko learning loss demi menjaga kualitas pembelajaran anak Indonesia.

"Risiko learning loss anak-anak menguat selama pandemi karena kegiatan belajar mengajar yang terpaksa dilakukan secara jarak jauh untuk menekan penyebaran Covid-19," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Sabtu (28/8/2021).

Baca Juga: Jakarta buka sekolah tatap muka Senin (30/8) perhatikan rekomendasi IDI & dokter anak

Menurutnya, risiko ini terjadi karena peserta didik tidak memperoleh pembelajaran yang optimal sehingga berakibat pada kemunduran akademis dan non akademis. Berdasarkan kajian Kemendikbud Ristek, pemulihan learning loss bisa memakan waktu hingga 9 tahun.

Karenanya, lanjut Johnny, pemerintah merespon cepat kebutuhan penanganan ini dengan mengakselerasi PTM secara terbatas demi kualitas pembelajaran anak Indonesia. Meski demikian, Menkominfo mengingatkan, sekolah tak bisa tergesa-gesa untuk melakukan PTM terbatas.

"Sekolah mesti mempersiapkan diri untuk memenuhi daftar periksa sebagaimana yang tercantum dalam SKB 4 Menteri tentang Pembelajaran di Tengah Pandemi," tuturnya.

Baca Juga: Mulai Senin (30/8) sebanyak 610 sekolah di DKI Jakarta mulai belajar tatap muka

Bagaimana pun, Menkominfo menegaskan, keselamatan insan pendidikan tetap prioritas utama. Pelaksanaannya mengedepankan kehati-hatian dan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini sebagai bentuk perlindungan, pemerintah menggencarkan vaksinasi bagi guru dan pelajar.



TERBARU

×