kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasindo siapkan anggaran untuk pengembangan digitalisasi di tahun ini


Minggu, 14 Februari 2021 / 20:30 WIB
Jasindo siapkan anggaran untuk pengembangan digitalisasi di tahun ini

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 dengan adanya Pandemi Covid-19 ini membawa perubahan yang cukup substansial terhadap cara beraktivitas dan bertransaksi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

2020 menjadi tahun penuh peluang dan capaian bagi Jasindo. Pasalnya, pandemi juga membawa perubahan perilaku masyarakat yang menjadi serba digital. Oleh karena itu Jasindo masih akan fokus memulihkan bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menopang bisnis.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Diwe Novara mengatakan bahwa, di tahun 2021 ini Jasindo fokus pada pengembangan digital capabilities. Jasindo akan melakukan banyak pembaruan dari aspek proses bisnis (New Way), yang tujuannya simplifikasi proses tetapi tetap memperhatikan proper process dan governance-nya.

"Kami melihat potensi ini di digitalisasi, jadi arah dari New Way-nya ini adalah digitalisasi," kata Diwe kepada kontan.co.id, Jumat (12/2).

Baca Juga: Penetrasi asuransi bencana alam terhalang lemahnya daya beli masyarakat

Jasindo akan menganggarkan Rp 1,3 miliar untuk pengembangan digitalisasi pada tahun 2021 ini. Menurutnya, proses digital ini bisa memangkas biaya akuisisi dan proses klaim lebih terkendali, sehingga diharapkan Jasindo bisa menghemat biaya operasional sebesar 10%.

"Dengan banyaknya e-commerce, starup dan banyak juga asuransi yang khusus melalui digital (Insurtech), maka bisa diprediksikan bahwa bisnis melalui digitlisasi sangat besar, target Jasindo sebesar 5% melalui digital bisnis," ujar Diwe.

Diwe menjelaskan bahwa, di tahun ini, Jasindo masih fokus untuk melakukan restrukturisasi terhadap bisnis pembiayaan dan perbaikan term and conditions (tnc) produk, dan mencari jalur distribusi lain seperti penutupan langsung (B2C), mengingat pandemi ini masih belum menunjukkan arah perbaikan sehingga membuat penjualan melalui pembiayaan diprediksikan masih belum menggeliat.

"Jasindo sudah memanfaatkan beberapa kerjasama dengan e-commerce yaitu blibli.com dan penjajakan dengan e-commerce lainnya," imbuh Diwe.

Selanjutnya: Pada tahun ini Jasindo targetkan perolehan premi hingga Rp 5,39 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×