kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga Harga Kedelai Stabil, Kemendag Rayu Importir Tetap Jaga Ketersediaan


Senin, 21 Maret 2022 / 06:45 WIB
Jaga Harga Kedelai Stabil, Kemendag Rayu Importir Tetap Jaga Ketersediaan

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, harga kedelai akan cenderung tinggi dan akan terus alami kenaikan hingga jelang Lebaran mengikuti harga internasional.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, 90 % lebih kebutuhan kedelai nasional dipenuhi oleh kebutuhan impor. Sedangkan, harga kedelai di pasar global telah melesat signifikan dalam kurun waktu selama 2 tahun saat pandemi.

“Kenaikan kedelai selama pandemi ini cukup besar yaitu mencapai 92%. Harga tertinggi kedelai sebelum pandemi hanya sekitar US$345 per ton yang terjadi pada awal Januari 2020. Sedangkan pada pandemi harga tertinggi sudah mencapai US$ 617 per ton di bulan Maret 2022,” ungkap Oke pada diskusi daring Jum’at (18/03)

Baca Juga: Bapanas: Ada 4 Komoditas Pangan Yang Perlu Diwaspadai Persediaannya

Kementerian perdagangan telah mengupayakan agar pengrajin tahu tempe dapat terus mendapatkan pasokan bahan baku yaitu kedelai.

“Kemarin Kementerian Perdagangan sudah bicara dengan importir yang hampir saja menghentikan importasinya karena harga kedelai cukup tinggi dan takut tidak dibeli oleh pengrajin tahu tempe, tapi kami berhasil meyakinkan importir untuk tetap menjaga ketersediaan kedelai,” ucap Oke

Oke menjelaskan, saat ini terdapat 150 ribu lebih pengrajin tahu tempe yang sangat bergantung kepada pasokan kedelai. Melihat harga kedelai di pasar global yang alami kenaikan, Oke menambahkan, ini akan berpengaruh terhadap harga tahu tempe di Indonesia.

Lebih lanjut Oke menambahkan, untuk membantu keberlangsungan usaha pengrajin tahu tempe, pemerintah telah melakukan komunikasi publik, edukasi masyarakat dan menyiapkan skema subsidi harga kedelai.

Baca Juga: Harga Komoditas Mulai Melandai, Analis Rekomendasikan Beli Saham-Saham Ini

“Akan ada upaya intervensi pemerintah dengan memberikan dan membantu selisih harga dengan angka tertentu yang akan mencoba memberikan tingkat daya beli di pengrajin di sekitar Rp 11.000 per kilo," ucap Oke.

Oke berharap, mekanisme intervensi ini nantinya dapat mengatasi harga kedelai, sehingga pengrajin tahu tempe bisa mendapatkan pasokan bahan kedelai dengan lebih terjangkau dan bisa melanjutkan keberlangsungan usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×