kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jadi proyek strategis nasional (PSN), Pertamina kebut pembangunan proyek kilang


Selasa, 15 Desember 2020 / 08:00 WIB
Jadi proyek strategis nasional (PSN), Pertamina kebut pembangunan proyek kilang

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Walau membutuhkan investasi yang besar dan dibayangi pandemi Covid-19, PT Pertamina menjamin tetap melaksanakan pembangunan proyek kilang.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang mengungkapkan, dengan penetapan proyek kilang sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) maka Pertamina berkomitmen terus melanjutkan proyek yang ada.

Dari lima proyek kilang yang tengah berlangsung, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan jadi yang paling signifikan pembangunannya.

Baca Juga: SKK Migas tetap kejar target produksi minyak 1 juta barel di 2030

"Saat ini sudah serap 6.000 pekerja dan akan terus bertambah, masih sesuai target kami," kata dia dalam diskusi virtual, Senin (14/12). Ignatius mengungkapkan, pengerjaan fisik area Lawe-lawe per 3 Desember mencapai 24,35%.

Selain itu, pembangunan New Gras Root Refinery (NGRR) atau Kilang Baru Tuban yang bakal terintegrasi dengan kilang TPPI untuk fasilitas produksi petrokimia kini telah merampungkan restorasi garis pantai.

Selain itu, pengadaan lahan juga jadi fokus dalam tahapan proyek dimana Pertamina menyebut biaya penggantian lahan telah dibayarkan sebagian. "Pengadaan lahan masyarakat sudah sebagian besar dibayarkan dan ditargetkan selesai akhir tahun 2020," jelas Ignatius.

Ia melanjutkan, di saat bersamaan pihaknya mengerjakan basic engineering design yang disebut telah mencapai 80%.

Sementara itu, RDMP Balongan fase 1 disebut telah melakukan kontrak award. Ignatius bilang, fase 1 diharapkan rampung pada pertengahan 2022 mendatang.

Baca Juga: Ini strategi Kementerian ESDM untuk kejar target 1 juta barel per hari di 2030

Sekedar informasi, Pertamina sedianya menargetkan pembangunan 6 kilang dalam beberapa tahun mendatang. Seiring berjalannya waktu, satu proyek yakni GRR Bontang akhirnya ditunda.

Kelima proyek lainnya yakni, satu proyek GRR Tuban, serta pengembangan kapasitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) eksisting di Dumai, Balikpapan, Balongan dan Cilacap. 

Selanjutnya: Proyek kilang butuh investasi hingga US$ 40 miliar, Pertamina cari mitra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×