kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Isolasi diri di istana gurun lebih dari 480 hari, kesehatan Raja Salman dipertanyakan


Rabu, 08 Desember 2021 / 10:45 WIB
Isolasi diri di istana gurun lebih dari 480 hari, kesehatan Raja Salman dipertanyakan

Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - RIIYADH. Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi telah mengisolasi dirinya di gurun barat laut kerajaan selama 482 hari. Hal ini menyalakan kembali kecemasan akan kesehatannya. Sementara, sang pewaris Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menanti tahta kerajaan.

Melansir Business Insider, Raja Salman, 85 tahun, diangkat menjadi raja pada 2015 setelah kematian saudara tirinya Raja Abdullah. Rumor kesehatan yang buruk telah menghantuinya sejak saat itu. Menurut beberapa ahli, ia dianggap menderita pra-demensia dan menjalani operasi kandung empedu pada Juli 2020.

Namun tidak ada yang tahu kondisi kesehatan Raja Salman yang sebenarnya karena menjadi rahasia yang dijaga ketat. Pada tahun 2015, pengacara untuk pengadilan kerajaan Saudi mengatakan kepada The Washington Post bahwa raja dipastikan tidak menderita demensia atau jenis gangguan mental lainnya, setelah surat kabar melaporkan klaim itu.

Kantor berita resmi Saudi Press Agency memberitakan, setelah operasi kandung empedu, Raja Salman terbang ke istananya di Neom, wilayah yang baru dikembangkan di Laut Merah, untuk "beristirahat dan bersantai" pada 12 Agustus 2020. Saat itu Arab Saudi baru saja mengalami puncak wabah COVID-19.

Baca Juga: Keluarga Salman Arab Saudi tertarik membeli Inter Milan

Raja Salman tetap di Neom sejak itu, memimpin rapat kabinet melalui tautan video.

“Dia berada di Neom karena itu sebenarnya lebih aman, karena membatasi akses kepadanya,” Bernard Haykel, pakar terkemuka politik Saudi di Universitas Princeton, mengatakan kepada Business Insider. "Mereka sangat berhati-hati karena mereka ingin dia tetap hidup."

Meskipun Raja Salman berada di tempat terpencil, dia memiliki perawatan medis terbaik yang bisa dibeli dengan uang.

Sumber Business Insider membisikkan, Raja Salman dirawat oleh lebih dari selusin ahli medis dari Klinik Cleveland. Klinik tersebut, penyedia medis terkemuka yang berbasis di AS, telah merawat banyak elit dunia sejak 1980-an, termasuk mantan Presiden Donald Trump dan banyak anggota keluarga kerajaan Saudi.

Baca Juga: Raja Salman di PBB: Kami mendukung upaya untuk mencegah nuklir Iran

Spekulasi bahwa kesehatan Raja Salman memburuk kembali mengemuka. Terkait hal ini, Haykel mengatakan: "Selalu ada desas-desus menjelang akhir tahun."



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×