kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi jumbo Rp 115,2 triliun dari UEA akan masuk awal tahun depan


Kamis, 11 November 2021 / 22:15 WIB
Investasi jumbo Rp 115,2 triliun dari UEA akan masuk awal tahun depan
ILUSTRASI. Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi di Indonesia sebesar US$ 8 miliar pada awal tahun depan.

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jika tak ada aral, Uni Emirat Arab (UEA) akan menggelontorkan investasi di Indonesia senilai US$ 8 miliar pada awal tahun depan. Nilai tersebut setara dengan Rp 115,2 triliun jika menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 14.400.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, nilai investasi dari UEA itu merupakan bagian dari total komitemen investasi UEA sebesar US$ 44,6 miliar. Ia bilang seluruh aliran modal para investor dari UEA tersebut paling lambat akan terealisasikan pada awal tahun 2024.

“Di tahun 2022 sendiri kami targetkan dari US$ 44, 6 miliar minimal US$ 8 miliar harus terealisasi,” kata Bahlil saat konferensi pers Hasil Kunjungan Menteri Investasi ke UEA, Kamis (11/11).

Lebih lanjut, Bahlil menyebut, nantinya miliar dollar AS tersebut merupakan aliran modal dari Air Products and Chemicals Inc (APCI) yang direncanakan sudah mulai melakukan pembangunan/operasional pada Januari 2022.

Baca Juga: Sebelum Jokowi lengser, pemerintah targetkan investasi Rp 642,2 triliun dari UEA cair

APCI nantinya akan bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Diharapkan proyek tersebut dapat mendorong ekonomi di daerah setempat.

Adapun, lokasinya antara lain berada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan sebagian lagi di Jawa Baran.” Sekarang kita juga tengah dorong hilirisasi ke natural gas di Maluku dan papua dan hampir merata,” ujarnya.

Selain itu, kesepakatan investasi besar dan berjangka panjang tersebut berupa pendirian fasilitas gasifikasi untuk konservasi batubara bernilai rendah menjadi produk kimia bernilai tambah tinggi seperti methanol, DME (Dimethyl Ether), dan bahan kimia lainnya.

Bahlil bilang, kerjasama ini ditujukan untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam dan meningkatkan substitusi impor. Hal ini merupakan perwujudan dari arah kebijakan Presiden Jokowi terkait transformasi ekonomi.

“Ini adalah sebagai bentuk penerjemahan visi besar Presiden RI termasuk dalam transformasi ekonomi dan hilirisasi industri. Total nilai investasi yang disepakati tadi mencapai US$ 15 miliar,” ungkap Bahlil.

Untuk diketahui, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2021 sejumlah Rp 659,4 triliun, tumbuh 7,8% year on year (yoy) Pencapaian ini setara dengan 73,26% terhadap target akhir tahun sebesar Rp 900 triliun.

Sementara itu, di tahun depan Kementerian Investasi menargetkan realisasi investasi sampai dengan akhir tahun sebesar Rp 1.200 triliun.

Selanjutnya: UEA siap tanamkan investasi US$ 10 miliar untuk pembangunan ibu kota baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×