Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan kenaikan investasi hulu pada tahun ini menyusul harga minyak yang mulai membaik.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan raihan investasi hulu migas pada 2020 sebesar US$ 10,5 miliar menyusul tertekannya harga minyak di bawah US$ 40 per barel.
Memasuki awal tahun ini, Dwi optimistis investasi tahun ini bisa tercapai seiring perbaikan harga minyak dunia. "Tahun 2021 di US$ 45 per barel, kita lihat tren minyak dunia cukup bagus setelah isu vaksin keluar dan di atas US$ 50 per barel," ujar Dwi dalam diskusi virtual, Senin (11/1).
Baca Juga: Simak rencana PGN dalam percepatan masterplan infrastruktur gas bumi 2021-2023
Dwi menambahkan,pada tahun ini SKK Migas menargetkan investasi hulu sebesar US$ 12,3 miliar atau meningkat sekitar 20,5% dari realisasi tahun 2020.
Ia menambahkan, selain faktor harga minyak, kenaikan investasi d itahun ini juga mungkin tercapai seiring meningkatnya sejumlah kegiatan hulu migas.
Dwi menjelaskan ada peningkatan kegiatan survei seismik 2D sekitar 12%, survei seismik 3D sebesar 24%, pengeboran meningkat 156%, kegiatan eksplorasi meningkat 105% dan kegiatan work over meningkat 6% serta well service yang meningkat hingga 11%.
Baca Juga: Elnusa (ELSA) gunakan metode HWU untuk mendukung pengeboran di Blok Mahakam
Dwi menambahkan, akan ada 12 proyek yang onstream pada tahun ini serta dua proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Proyek Tangguh Train-3.
"Dari 12 proyek lain investasi US$ 1,6 miliar dan tambahan untuk produksi 8.500 barel oil per day (bopd)," papar Dwi.
Selanjutnya: Tekmira Balitbang ESDM kembangkan anoda baterai dari batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News