kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INTP: Pergerakan harga semen dalam dua bulan pertama tahun 2021 masih relatif stabil


Rabu, 24 Maret 2021 / 07:20 WIB
INTP: Pergerakan harga semen dalam dua bulan pertama tahun 2021 masih relatif stabil

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turut menyoroti harga semen di Indonesia yang kembali mengalami penurunan.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, harga semen turu 0,11% di bulan Februari 2021. Padahal, di bulan Januari 2021 harga semen sanggup naik 0,23%.

Sekretaris Perusahaan INTP Antonius Marcos menilai, sebenarnya pergerakan harga semen dalam dua bulan pertama 2021 masih relatif stabil. Memang, kondisi pasar semen secara umum masih diliputi isu oversupply atau kelebihan pasokan. Namun, harga semen masih cukup stabil terutama untuk pangsa semen premium.

“Koreksi harga saat ini sepertinya hanya terjadi pada pemain-pemain lapis kedua,” imbuh dia, hari ini (23/3).

Baca Juga: Kerek kinerja, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) perkuat segmen ekspor

INTP sendiri memperkirakan permintaan semen yang diproduksi perusahaan tersebut dapat tumbuh 4% pada tahun 2021. Angka ini disebut Antonius lebih rendah dibandingkan proyeksi permintaan semen menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang dapat tumbuh 8% di periode yang sama.

Sejumlah upaya coba dilakukan oleh Manajemen INTP untuk mengerek kinerja di tahun ini. Selain fokus menjual semen di pangsa pasar utama, produsen Semen Tiga Roda ini juga melakukan program kampanye yang menarik bagi pelanggan serta meningkatkan penetrasi di pasar ekspor. “Kami juga mulai memasaskan produk teranyar perusahaan yaitu hidraulik semen,” tambah Antonius.

Sekadar catatan, volume penjualan semen INTP di tahun 2020 turun 9,7% menjadi 17,10 juta ton. Hal ini mempengaruhi pendapatan neto perusahaan tersebut yang merosot 11% menjadi Rp 14,18 triliun, sedangkan laba bersih tahun berjalan INTP turun tipis 1,6% (yoy) menjadi Rp 1,80 triliun.

Berdasarkan data materi paparan publik INTP yang dikutip dari Asosiasi Semen Indonesia, INTP memiliki pangsa pasar kapasitas semen sebesar 21% hingga tahun 2020. Posisi INTP berada di bawah Semen Indonesia yang telah merger dengan Solusi Bangun Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 44%. Di bawah INTP, terdapat produsen semen Conch yang memiliki pangsa pasar 10% dan Semen Bosowa sebesar 6%.

Selanjutnya: Efisiensi minimalkan penurunan laba bersih Indocement (INTP) di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×