Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen furnitur dan komponen bangunan, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis bisa memenuhi target penjualan di tahun 2021 yang telah mereka ubah menjadi sebesar Rp 4,5 triliun. Sebelumnya, target penjualan WOOD di tahun ini berada di level Rp 3,71 triliun.
Corporate Secretary & Head of Investor Relations WOOD Wendy Chandra menyebut, dalam beberapa bulan ke depan pihaknya masih akan menerima sales order yang cukup banyak, terutama dari pasar Amerika Serikat (AS), sehingga peluang untuk mencapai target penjualan bisa tercapai.
“Tambahan sales order sebanyak Rp 200 miliar untuk mencapai target penjualan kami sepenuhnya di 2021 sebesar Rp 4,5 triliun sangatlah memungkinkan melihat saat ini kami benar-benar kebanjiran order,” ungkap Wendy, Rabu (6/10).
Hal ini didukung pula oleh realisasi sales order WOOD di periode Januari-Agustus 2021 yang telah mencapai Rp 4,25 triliun.
Baca Juga: Pengendali Cashlez Worldwide Indonesia (CASH) lepas 8 juta saham CASH
Memang, WOOD sempat menghadapi tantangan berupa kelangkaan kontainer dan kemacetan di pelabuhan yang mempengaruhi proses pengiriman produk ke pasar ekspor. Namun, masalah ini mampu diselesaikan berkat dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan yang terus mendorong eksportir Indonesia.
Sejauh ini, AS menjadi tujuan ekspor terbesar WOOD, kemudian diikuti oleh Eropa. Permintaan produk furnitur dan komponen bangunan dari kedua wilayah tersebut cukup positif di tengah optimisme pemulihan ekonomi global.
Manajemen WOOD juga terbuka terhadap peluang diversifikasi ke negara tujuan ekspor lainnya demi mendorong pertumbuhan penjualan di masa mendatang. “Dari sisi domestik, kami juga melihat adanya pemulihan dan kami harapkan dapat terus berlanjut sampai akhir tahun,” imbuh Wendy.
Lebih lanjut, sampai saat ini WOOD telah menyerap dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 90 miliar dari rencana awal sebanyak Rp 100 miliar-Rp 120 miliar. Dana tersebut digunakan untuk keperluan ekspansi bisnis dan pemeliharaan alat-alat produksi perusahaan. Adapun sumber pendanaan capex WOOD berasal dari kas internal dan pinjaman bank.
Baca Juga: Kinerja masih lesu, pendapatan Mahaka Media (ABBA) turun 19% pada kuartal I
Pihak WOOD memastikan bahwa tidak ada perubahan besaran capex terlepas bahwa perusahaan tersebut merevisi target penjualannya di tahun ini. “Saat ini alokasi capex kami masih sama dengan sebelumnya,” tandas Wendy.
Sebagai informasi, WOOD mengalami kenaikan penjualan bersih sebesar 92,79% (yoy) menjadi Rp 2,14 triliun pada semester I-2021. Laba bersih tahun berjalan WOOD juga naik 95,29% (yoy) menjadi Rp 221,83 miliar di periode yang sama.
Selanjutnya: Puradelta (DMAS) raih marketing sales Rp 1,25 triliun hingga kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News