kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif properti berdampak positif pada penjualan DILD di kuartal I-2021


Kamis, 08 April 2021 / 11:15 WIB
Insentif properti berdampak positif pada penjualan DILD di kuartal I-2021

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) mengemukakan jika insentif Pemerintah yang dikucurkan di sektor properti berimbas positif terhadap penjualan propertinya.

Archied Noto Pradono, Direktur DILD mengungkapkan jika traffic pembelian naik pada kuartal I 2021. Namun demikian, pihaknya belum bisa membeberkan besaran nilainya sebab angka marketing sales masih diproses hingga kini.

"Efek insentif Pemerintah positif. Sejauh ini, traffic penjualan naik, lalu penjualan yang sedang diproses jadi bisa closing cepat karena insentif ini. Dengan begitu, calon konsumen baru, mempercepat kebutuhan rumahnya," ujarnya kepada Kontan, Rabu (7/4).

Ia mengatakan hasil ini terlihat pada penjualan rumah tapak. Tak hanya itu, penjualan untuk properti jenis high rise juga tercatat mulai kembali pulih.

Baca Juga: Ada pandemi, Intiland Development (DILD) tetap melanjutkan pembangunan proyek

Dengan hasil yang dinilai memuaskan itu, Archied berharap pemberlakuan insentif Pemerintah bisa diperpanjang lebih dari 6 bulan. "Kami berharap bisa diperpanjang lebih lama dari 6 bulan dan nantinya juga berlaku untuk rumah indent," sambung dia.

Ia mengungkapkan, dengan singkatnya waktu pemberlakuan insentif ini, pihaknya terbantu dalam menjual properti ready stock. Pihaknya optimistis, pencapaian penjualan bisa lebih baik dari pencapaian tahun lalu. "Dengan adanya insentif ini, yakni berupa PPN hingga DP 0%, menjadi katalis sekaligus peluang cukup bagus bagi penjualan properti," ujarnya.

Sebagai informasi, tahun 2021 DILD menargetkan dapat meraih marketing sales senilai Rp 2 triliun.

Perolehan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebelum revisi yakni senilai Rp 2,5 triliun. Adapun setelah direvisi karena pandemi, DILD mematok marketing sales menjadi Rp 1 triliun sepanjang 2020. Adapun perolehan target terbesar masih berasal dari penjualan segmen pengembangan kawasan perumahan dan mixed use dan high rise.

Selanjutnya: Intiland Development (DILD) masih fokus tawarkan gedung perkantoran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×