Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus melonjak.
Mengutip data Kompas.com, data terbaru Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Selasa (1/2/2022) mencatat, terdapat penambahan 16.021 kasus baru virus corona.
Dengan penambahan itu, hingga kini total ada 4.369.391 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Kasus baru itu tersebar di 33 provinsi.
DKI Jakarta menjadi wilayah yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi, yakni 6.391 kasus.
Sejalan dengan melonjaknya kasus Covid-19, penambahan kasus Omicron terus merangkak naik. Hingga Senin (31/1/2022), total ada 2.980 varian Omicron di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.601 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri dan 1.039 berasal dari transmisi lokal.
Baca Juga: Sudah Masuk Indonesia! Ini Gejala Utama Omicron Subvarian BA.2 yang Harus Diwaspadai
"Total kasus Omicron mencapai 2.980, pelaku perjalanan dari luar negeri 1.601, transmisi lokal 1.039 dan masih dalam pemeriksaan epidemologi 340," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Senin (31/1/2022).
Kenali 5 gejala utama Omicron
Seiring penyebaran masif varian Omicron ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, inilah yang perlu Anda ketahui tentang gejalanya.
Ketika pandemi dimulai, Covid-19 datang dengan daftar panjang gejala potensial mulai dari demam, sakit perut hingga kehilangan penciuman dan rasa.
Baca Juga: Korban Meninggal Covid-19 Omicron Bertambah Jadi 5, Apa saja Gejala yang Terjadi?
Mengutip gavi.org, infeksi dengan varian Omicron tampaknya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu biasa, mungkin sebagian karena tampaknya lebih menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas daripada saluran pernapasan bagian bawah (yaitu, paru-paru).