kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini yang membuat BI proyeksi inflasi Januari 2021 hanya 0,34%


Sabtu, 30 Januari 2021 / 10:10 WIB
Ini yang membuat BI proyeksi inflasi Januari 2021 hanya 0,34%

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi di bulan Januari 2021 sebesar 0,34% secara month over month (mom). Asal tahu saja, proyeksi tersebut lebih mini ketimbang inflasi bulan Desember 2020 yang mencapai 0,45% mom. 

Proyeksi BI kali ini berdasarkan survei pemantauan harga BI pada Minggu IV bulan Januari 2021, yang  diperkirakan inflasi pada bulan laporan sebesar 0,34% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,34% ytd dan secara tahunan sebesar 1,64% yoy,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (29/1). 

Penyumbang utama inflasi di bulan ini adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga 0,10% mom. Selai itu, ada juga kenaikan pada harga tempe dan tahu masing-masing 0,03% mom serta tarif angkutan antarkota yang naik 0,02% mom. 

Baca Juga: Bank BRI pertimbangkan pembatalan penerbitan obligasi Rp 15 triliun

Peningkatan harga, masing-masing 0,01%, juga terjadi pada kangkung, bayam, daging sapi, daging ayam ras, kacang panjang, cabai merah, ikan kembung, emas perhiasan, nasi dengan aluk pauk, dan tarif angkutan udara di bulan ini. 

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menyumbang deflasi, seperti komoditas telur ayam ras yang turun 0,06% mom dan bawang merah yang turun 0,02% mom. 

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Kemudian, BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. 

Selanjutnya: YLKI: Pungutan PPh pulsa, kartu perdana dan token akan memberatkan masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×