kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini usulan menteri ESDM terkait subsidi BBM pada RAPBN tahun anggaran 2022


Sabtu, 05 Juni 2021 / 14:15 WIB
Ini usulan menteri ESDM terkait subsidi BBM pada RAPBN tahun anggaran 2022

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan usulan Asumsi Dasar Sektor ESDM untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2022 kepada Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Rapat Kerja, Rabu (2/6).

Dalam paparannya, Arifin mengusulkan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 14,80-15,58 juta kiloliter (kl) dalam RAPBN tahun anggaran 2022. Usulan itu mempertimbangkan  realisasi dan outlook tahun 2021.

“Volume BBM bersubsidi diusulkan dalam RAPBN tahun anggaran 2022 sebesar 14,80-15,58 juta kl, terdiri dari minyak tanah sebesar 0,46-0,48 juta kl dan minyak solar sebesar 14,34-15,10 juta kll," ujar Ariin sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Menteri ESDM usulkan harga minyak mentah (ICP) US$ 55- US$ 65 per barel di RAPBN 2022

Dalam APBN 2021, volume BBM bersubsidi ditetapkan sebanyak 16,30 juta kl. Sampai 20 Mei 2021 lalu, realisasinya mencapai sebesar  5,61 juta kl dan diproyeksikan naik hingga  14,79 juta kl pada outlook tahun anggaran 2021.

Untuk kuota LPG 3 kilogram, pada RAPBN 2022 pemerintah mengusulkan sebesar 7,40-7,50 metrik ton (MT). Adapun realisasi volume LPG 3 kilogram hingga Mei 2021 adalah 2,96 juta MT. Angka ini diperkirakan naik sampai 7,15 juta MT pada akhir tahun 2021, di bawah kuota LPG 3 kg pada APBN 2021 sebesar 7,50 juta MT.

Untuk subsidi tetap minyak solar, pemerintah mengusulkan besaran subsidi tetap minyak solar sebesar Rp 500 per liter. Selain itu, pemerintah juga mengusulkan subsidi listrik dengan skenario sebesar Rp 39,50 triliun bagi pelanggan rumah tangga 450 VA yang sudah dipilah dan 900 VA yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta skenario Rp 61,83 triliun bagi pelanggan rumah tangga seluruh daya 450 VA dan 900 VA yang masuk dalam DTKS.

Selanjutnya: Naik lagi, harga batubara acuan (HBA) Juni ditetapkan sebesar US$ 100,33 per ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×