kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ini Tanggapan Pengusaha Soal Rencana VinFast Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia


Rabu, 20 September 2023 / 07:30 WIB
Ini Tanggapan Pengusaha Soal Rencana VinFast Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, berencana memperluas ekspansi pabrik mobil listrik ke pasar Indonesia. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pun menyambut baik rencana tersebut.

Berdasarkan pernyataannya kepada bursa saham Amerika Serikat (AS), VinFast akan berinvestasi sekitar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18,36 triliun (acuan kurs Rp 15.300 per dolar AS) di pasar Indonesia dalam jangka panjang. Adapun dari total tersebut, VinFast akan menggunakan US$ 200 juta atau setara Rp 3,06 triliun untuk membangun pabrik di Indonesia.

Ketua Apindo Shinta Kamdani menilai, hadirnya VinFast akan memberikan berbagai keuntungan untuk Indonesia, terutama dari sisi penanam modal atau Foreign Direct Investment (FDI) yang diberikan oleh pabrikan mobil listrik asal Vietnam ini ke dalam negeri.

Selain dalam bentuk penerimaan FDI, Shinta percaya, investasi dari VinFast kemungkinan besar meningkatkan lapangan kerja baru di Indonesia, khususnya untuk pekerja terampil dan setengah terampil.

Baca Juga: Pemerintah Ajak Geely Auto Group Investasi ke Industri EV Indonesia

Kehadiran VinFast menurutnya juga akan memberikan dukungan terhadap keberhasilan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia, serta potensi peningkatan ekspor apabila mobil listrik yang mereka produksi di Indonesia akan diekspor ke negara lain.

“Investasi ini bisa lebih memposisikan Indonesia sebagai global EV (electric vehicle) manufacturer yang diperhitungkan di dunia,” tutur Shinta kepada Kontan.co.id, Senin (18/9).

Shinta menambahkan, opsi kendaraan listrik di masyarakat yang mungkin lebih terjangkau juga menjadi keuntungan, sehingga transisi mobil konvensional ke mobil listrik di Indonesia menjadi lebih mudah atau lebih cepat dari agenda transisi energi nasional.

Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kadin Indonesia Chandra Wahjudi menyampaikan, FDI yang akan Indonesia terima dari hadirnya VinFast akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Di samping itu, Chandra meyakini akan ada transfer teknologi dan keahlian yang bisa Indonesia dapatkan, serta perluasan opsi lebih kepada konsumen Indonesia atas mobil listrik.

“Masuknya VinFast ke Indonesia akan memberikan opsi lebih kepada konsumen Indonesia atas mobil listrik,” ucap Chandra.

Baca Juga: BKPM Pastikan Komitmen Investasi Baterai Kendaraan Listrik Rp 630 T Berjalan Lancar

Kendati demikian, Chandra menyoroti tantangan FDI yang masih ada di dalam negeri, seperti perizinan yang terkadang belum sinkron antara pusat dan daerah, pengadaan lahan, dan tenaga kerja.

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu, dia berharap agar berbagai permasalahan tersebut dapat dikurangi.

Sementara itu, Shinta juga menekankan, tantangan FDI di lapangan masih sangat banyak, khususnya untuk industri manufaktur otomotif di Indonesia.

Karenanya, Shinta mengimbau pemerintah untuk meningkatkan konsistensi reformasi iklim usaha dan investasi yang sudah ada di lapangan, agar batu sandungan dalam realisasi investasi semakin berkurang, hingga sampai pada tataran ideal yang dijanjikan dalam regulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×