kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Bisnis Mulia Industrindo (MLIA) di Tahun 2022


Rabu, 23 Februari 2022 / 07:15 WIB
Ini Strategi Bisnis Mulia Industrindo (MLIA) di Tahun 2022

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) menyatakan tahun ini membidik pertumbuhan penjualan penjualan 8% di tahun ini. Adapun strategi yang dilakukan adalah dengan terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor.

"Kami akan jalankan strategi meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor dalam penjualan produk-produk berkualitas baik sebagaimana target pertumbuhan penjualan 8% tahun ini," tutur Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun kepada Kontan, Selasa (22/2).

Tahun ini MLIA mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 300 miliar dengan menggunakan sumber dana internal perusahaan. Rencana penggunaan dana capex akan disalurkan untuk overhaul mesin-mesin produksi botol dan glassblock yang sudah cukup lama umur ekonomis. Dana tersebut juga untuk memperbaiki mesin yang sudah tidak efisien.

Henry mengatakan, capex ini secara garis besar digunakan untuk menunjang kegiatan rutin operasional perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik.

Baca Juga: Kinerja Emiten Penunjang Bangunan Kokoh

Mengenai utilisasi kapasitas produksi pabrik, Henry tidak memberikan gambaran detail, tetapi pihaknya menegaskan jika saat ini utilisasi pabrik berjalan dengan kapasitas optimal. "Saat ini utilisasi kapasitas produksi pabrik sudah berjalan dengan kapasitas yang optimal," ujarnya.

Ia berkata, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan regional yang dinilai semakin bertambah baik saat ini, akan menjadi peluang bagi Perusahaan untuk dapat bertumbuh lebih baik lagi. Pihaknya optimistis bisnis industri kaca tahun ini juga akan dapat bertumbuh dengan baik.

Henry melihat salah satu hambatan yang saat ini dihadapi Perseroan adalah masih belum lancarnya supply container dan kapal.

"Jadi hal tersebut dapat menghambat lajunya penjualan ekspor ke kawasan regional. Selain itu adanya kenaikan harga bahan baku impor juga menjadi halangan bagi menjalankan bisnis di tahun ini," tuturnya. Namun demikian, secara general, pihaknya optimistis tetap bisa meraih peningkatan kinerja akhir tahun ini.

 

Sebagai catatan, emiten produsen kaca ini mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 18,68%, dari semula Rp 2,68 triliun naik menjadi Rp 3,19 triliun pada kuartal III 2021.

Penjualan bersih MLIA di kuartal ketiga ini masih dipimpin oleh penjualan kepada pihak ketiga, yang terdiri dari pasar lokal sebesar Rp 2,33 triliun dan juga pasar ekspor senilai Rp 941,32 miliar. Perusahaan juga masih mencatatkan pembengkakan pada beban penjualan sebesar 21,51%.

Dari semula Rp 180,92 miliar pada September 2020, meningkat menjadi Rp 219,87 miliar per September tahun ini. Namun, beban umum dan administrasi tercatat turun tipis 1,10% menjadi Rp 204,87 miliar. Dengan demikian, laba sebelum pajak MLIA ikut melesat menjadi Rp 556,05 miliar dari sebelumnya yang hanya mencapai Rp 20,73 miliar.

Dengan demikian, capaian laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MLIA pun meningkat tajam sebanyak 3349,21% menjadi Rp 429,74 miliar di kuartal ketiga tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×