kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini sektor yang paling potensial dibidik Bekasi Fajar Industrial (BEST) tahun 2021


Kamis, 01 Juli 2021 / 07:30 WIB
Ini sektor yang paling potensial dibidik Bekasi Fajar Industrial (BEST) tahun 2021

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2021 masih diliputi oleh pandemi covid-19. Sektor bisnis dan industri pun diproyeksi belum bisa berlari kencang. Kendati begitu, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) masih melihat peluang untuk menumbuhkan kinerja dibandingkan tahun lalu.

Head of Investor Relations BEST, Seri memperkirakan bahwa permintaan lahan industri pada tahun ini belum kembali pulih seperti pra-pandemi covid-19. Namun BEST melihat adanya kenaikan tingkat kepercayaan pasar untuk menjalakan bisnis dan investasi.

Menurut Seri, program vaksinasi dan adanya omnibus law menjadi katalis positif. "Tapi kembali lagi, recovery investasi itu tergantung pada keberhasilan penanggulangan covid-19. Karena pandemi sangat berpengaruh terhadap keputusan investasi, termasuk dalam penjualan tanah," ungkap Seri dalam paparan publik yang digelar Rabu (30/6).

Dia memberikan gambaran, pada tahun lalu kinerja emiten yang menggarap kawasan industri MM2100 ini anjlok terdampak covid-19. Pandemi menyebabkan penurunan atau penundaan investasi, baik dari investor baru maupun investor eksisting yang akan melakukan ekspansi. Alhasil, BEST tidak berhasil mencatatkan penjualan lahan industri.

Baca Juga: Marketing sales diproyeksi pulih, simak rekomendasi Bekasi Fajar Industrial (BEST)

Sepanjang 2020, pendapatan BEST anjlok 74,5% menjadi Rp 242,32 miliar. Padahal pada tahun 2019, BEST berhasil mengantongi pendapatan sebesar dari Rp 950,54 miliar. Hal itu pada gilirannya membuat BEST berbalik menderita rugi sebesar Rp 115,17 miliar pada tahun lalu.

Untuk tahun ini, BEST lebih optimistis dengan membidik target pendapatan hingga sekitar Rp 700 miliar. Target  tersebut akan ditopang oleh marketing sales dari penjualan lahan yang diproyeksikan mencapai 10 hektare (ha) hingga 15 ha, dengan estimasi harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP) senilai Rp 2,6 juta hingga Rp 3,2 juta per m².

Pada kuartal pertama tahun ini, BEST baru mencatatkan marketing sales pada 0,5 ha lahan dengan harga Rp 3 juta per m².  Seri membeberkan, pada tahun ini BEST akan mengincar sektor-sektor industri yang mampu bertahan, bahkan mampu tumbuh pada masa pandemi.

Sektor yang paling potensial dibidik BEST adalah data center, logistik, consumer goods, dan healthcare. "Itu adalah industri-industri yang sangat kami targetkan. Dengan meningkatnya ekonomi digital yang disertai kebutuhan perusahaan untuk mendigitalisasi bisnisnya, memang sekarang bisnis data center sedang naik," terang Seri.

Selain dari marketing sales atas penjualan lahan, pendapatan BEST juga ditopang oleh pendapatan berulang (recurring income). Terutama dari segmen maintenance fee, service charges, air dan sewa. Pada tahun lalu segmen tersebut menyumbang Rp 114,86 miliar atau 47,4% dari pendapatan BEST.

 

Seri bilang, recurring income cukup stabil menopang pendapatan BEST. "Recurring income kami (2020) cukup stabil dibandingkan 2019. Kami mengharapkan ini juga akan stabil di 2021," imbuhnya.

Mengingat tahun ini masih diliputi ketidakpastian pandemi, BEST pun akan tetap selektif dalam mengucurkan belanja modal (capex). Seri menyampaikan, BEST menyiapkan capex sebesar Rp 300 miliar - Rp 350 miliar. Porsi terbesar hingga 90% akan dialokasikan untuk akuisisi tanah dan pembangunan infrastruktur kawasan.

Hingga Mei, realisasi capex masih mini yakni baru sebesar Rp 55 miliar. "Ini juga terkait conservative cash management kami. Itu harus kami lakukan karena pandemi masih berlangsung. Pengeluaran capex nantinya juga akan bergantung pada cashflow dan performa kami," pungkas Seri.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEST Yoshihiro Kobi memastikan bahwa Bekasi Fajar Industrial Estate dan kawasan industri yang digarapnya tetap memenuhi protokol kesehatan selama pandemi covid-19. "Kami utamakan kesehatan dan keselamatan semua karyawan. Kami mengikuti peraturan protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah," tandasnya.

Selanjutnya: Menakar Prospek Kinerja Keuangan Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×