Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga memaparkan ada lebih dari 900.000 kendaraan yang mendaftar di My Pertamina ditolak lantaran tidak jelasnya foto data kendaraan dan tidak sinkronnya data yang diunggah.
Zibali Hisbul Masih, VP Sales Support Pertamina Patra Niaga menjelaskan sampai dengan kemarin (12/10) jumlah pendaftar yang sudah masuk ke My Pertamina sekitar 2,8 juta (2.872.924 kendaraan) atau baru 8,8% dari populasi kendaraan per 12 Oktober 2022.
“Kendaraan yang verifikasinya diterima sebanyak 1,87 juta kendaraan atau 65% dari pendaftaran dengan artian mendapatkan QR code,” jelasnya dalam acara webinar, Kamis (13/10).
Baca Juga: Santer Kabar Vivo Bakal Jual BBM Setara Pertalite, Begini Respons Pertamina
Sementara ada juga yang pendaftar yang verifikasinya ditolak yakni sebanyak 986.644 kendaraan atau 34% dari total jumlah pendaftar. Zibali menjelaskan, pendaftar yang tidak diterima karena foto STNK tidak terbaca, foto KTP kurang jelas, foto kendaraan dan roda kendaraan tidak sesuai, dan foto nomor polisi tidak sesuai.
Adapun sejauh ini jumlah pendaftar yang sedang dalam proses verifikasi ada 11.065 kendaraan.
Baca Juga: Persaingan Bisnis SPBU di Dalam Negeri Kian Sengit
Proporsi pendaftar terbanyak dari kendaraan pengguna Pertalite sebanyak 2,03 juta atau 9% dari total populasi kendaraan dan sisanya 841.724 kendaraan pengguna BioSolar atau 8% dari total populasi kendaraan.
Melansir materi yang disampaikan Pertamina, lokasi pendaftar paling banyak melalui web atau aplikasi sebanyak 2,32 juta kendaraan dan sebanyak 60.521 kendaraan melalui booth di SPBU. Untuk mendorong percepatan pendaftaran kendaraan penerima BBM Subsidi, Pertamina melakukan integrasi data kendaraan dengan Korlantas dan Jasa Raharja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News