Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menanggapi rencana implementasi subsidi pembelian mobil listrik yang diundur pengumumannya menjadi 1 April 2023 mendatang.
Seperti yang diketahui, pemerintah hendak memberikan subsidi pembelian mobil listrik sebanyak 39.500 unit pada tahun ini. Sampai saat ini, baru ada dua merek yang dipastikan memperoleh subsidi yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev. Walau begitu, bukan mustahil pemerintah akan menambah jumlah produsen penerima bantuan subsidi mobil listrik.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyampaikan, untuk saat ini Gaikindo masih menantikan peraturan resmi subsidi mobil listrik, termasuk petunjuk pelaksanaannya bagi industri mobil nasional.
Gaikindo juga menilai, apabila subsidi mobil listrik berlaku, hal itu tidak serta merta membuat para produsen mobil konvensional mengambil langkah strategi berupa penurunan harga jual. Sebab, peminat mobil konvensional diperkirakan masih sangat banyak di Indonesia.
Baca Juga: Hadapi Kebijakan Subsidi Mobil Listrik, TAM Siapkan Strategi
Sampai saat ini pun harga beberapa mobil konvensional masih relatif terjangkau bagi masyarakat Tanah Air. Hal ini didukung pula oleh industri komponen lokal yang sudah berkembang, sehingga mempengaruhi biaya produksi mobil konvensional.
"Biaya produksi mobil listrik masih lebih mahal dibandingkan mobil ICE (Internal Combustion Engine)," kata Jongkie, Selasa (21/3).
Tahun ini Gaikindo sebenarnya menargetkan penjualan mobil nasional di kisaran 975.000 unit. Namun, bila melihat perkembangan animo masyarakat yang tinggi terhadap pasar otomotif, maka diharapkan penjualan mobil nasional bisa lebih dari 1 juta unit.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional telah mencapai 181.077 unit sepanjang Januari-Februari 2023, atau tumbuh 9,6% dibandingkan penjualan pada dua bulan pertama tahun lalu yakni sebanyak 165.144 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News