Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memprediksi puncak kasus kematian akibat Covid-19 akibat varian Omicron akan terjadi pada 15 sampai 20 hari setelah puncak lonjakan kasus harian Covid-19 terjadi. Hal itu diutarakan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengemukakan, pihaknya belajar dari negara-negara lain yang sudah melewati gelombang kasus Covid-19 akibat virus Corona varian Omicron.
"Jadi waktu di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah mulai menurun, Bali juga sudah mulai menurun tapi puncak kematiannya baru akan terjadi dua minggu sesudahnya," kata Budi dalam konferensi pers terkait hasil rapat terbatas (ratas) PPKM, Senin (21/2/2022).
Budi mengatakan, dari pemantauannya, pasien yang meninggal dunia sebagian besar belum divaksinasi dosis lengkap, baru mendapatkan vaksin dosis satu, memiliki komorbid, dan lansia. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Bukan 6 Bulan, Benarkah Jarak Vaksin Kedua dengan Booster Dipercepat Jadi 3 Bulan?
"Vaksinnya juga harus lengkap minimal dua kali, kalau ada teman-teman kita yang lansia didorong agar bisa cepat divaksin," ujarnya.
Budi menambahkan, untuk mendeteksi lebih cepat pasien Covid-19 yang memiliki komorbid, pihaknya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk melakukan koneksi data.
Baca Juga: Status Warna Hitam Berubah Hijau di PeduliLindungi Jika Terjadi Kondisi Ini
"Sehingga kalau kasus Covid-19-nya ringan, tapi bisa segera langsung masuk karpet merah di rumah sakit kita," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes Prediksi Puncak Kematian akibat Covid-19 Terjadi 15-20 Hari Usai Puncak Lonjakan Kasus Harian"
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Egidius Patnistik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News