Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Program vaksinasi Covid-19 yang telah berjalan di sejumlah negara. Namun organisasi kesehatan dunia WHO menegaskan bahwa semua orang yang telah menerima vaksin harus tetap waspada dan mengikuti protokol pencegahan.
Kepala ilmuwan WHO, dr. Soumya Swaminathan, mengatakan dalam konferensi pers virtual bahwa belum ada bukti bahwa orang yang telah divaksinasi dapat bepergian ke negara yang rawan tanpa risiko penyebaran penyakit.
"Saya tidak yakin kami (WHO) telah memiliki bukti dari vaksin manapun akan mampu mencegah infeksi dan mampu menularkannya kembali," ungkap Swaminathan kepada Sydney Morning Herald.
Atas dasar itu, Swaminathan merasa semua orang yang telah menerima vaksin Covid-19 masih harus mematuhi protokol pencegahan meskipun telah mendapat perlindungan dari dalam.
"Kita perlu berasumsi bahwa orang yang telah divaksinasi juga perlu melakukan tindakan pencegahan yang sama sampai ada tingkat kekebalan kelompok tertentu," tambahnya.
Baca Juga: Gawat! Makin menyebar ke dunia, ini daftar negara yang melaporkan varian baru corona
Senada dengan Swaminathan, direktur Keadaan Darurat Kesehatan WHO dr. Mike Ryan juga memperingatkan bahwa Covid-19 akan tetap ada.
Dr. Ryan menyampaikan bahwa virus corona baru akan tetap ada dan menjadi ancaman. Namun ancaman akan cukup mereda jika semua orang telah menerima vaksin.
"Skenario yang mungkin terjadi adalah virus akan menjadi virus endemik lainnya, virus akan tetap menjadi ancaman tetapi tingkat ancaman yang sangat rendah dalam konteks program vaksinasi global yang efektif," kata Ryan.
Pejabat tinggi WHO tersebut juga menjelaskan bahwa vaksin bukan jaminan untuk memberantas suatu penyakit menular, meskipun telah terbukti memiliki tingkat kemanjuran yang tinggi.
Untuk saat ini WHO berharap semua negara fokus untuk fokus pada penyelamatan nyawa, mengontrol epidemi ini dengan baik sehingga masyarakat kita dapat kembali normal.
Selanjutnya: Program vaksinasi vaksin virus corona di Uni Eropa dimulai, sasar 450 juta warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News