kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab yang bikin adik Kim Jon Un sebut Presiden Korea Selatan bodoh


Kamis, 16 September 2021 / 13:50 WIB
Ini penyebab yang bikin adik Kim Jon Un sebut Presiden Korea Selatan bodoh
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, adik perempuan dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Rabu (15/9) menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in "bodoh" karena mencap uji coba rudal Pyongyang sebagai "provokasi".

Pernyataan Kim Yo-jong muncul tak lama setelah Moon mengatakan, peningkatan kemampuan rudal Korea Selatan bisa membantu mencegah provokasi Korea Utara, menyusul keberhasilan peluncuran uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

"Jika pernyataan Presiden (Korea Selatan) itu benar, dia akan sangat bodoh sebagai Presiden suatu negara. Kami sangat menyesalkan Presiden menggunakan kata provokasi yang digunakan wartawan tanpa berpikir," kata Kim.

"Jika Presiden ikut memfitnah pihak lain, pasti akan menghasilkan kontradiksi, yang kemudian pasti akan mengarah pada kehancuran total hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan," ujarnya, seperti dilansir KCNA dan dikutip Yonhap.

Baca Juga: Korea Utara uji rudal balistik, Korea Selatan luncurkan rudal kapal selam

Kim, bagaimanapun, meninggalkan ruang untuk perubahan dalam hubungan antar-Korea, dengan mengatakan "bukan itu yang kami harapkan".
"Lebih baik berhati-hati dengan apa yang Anda lakukan dan katakan," imbuh dia.

Pada Rabu (15/9), Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur, hanya beberapa hari setelah berhasil menguji coba rudal jelajah jarak jauh yang baru mereka kembangkan.

Kim mengecam Moon karena menyebut uji coba peluncuran rudal Korea Utara sebagai "provokasi". "Apa yang kami lakukan saat ini bukanlah provokasi seperti yang dispekulasikan oleh Korea Selatan," tegasnya.

"Ini adalah tindakan pertahanan diri yang normal yang bertujuan untuk melaksanakan tugas-tugas utama dari rencana lima tahun pengembangan ilmu pertahanan dan pengembangan sistem senjata," kata dia. 

Selanjutnya: Korea Utara dikabarkan kembali lakukan uji coba rudal balistik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×