kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini penyebab tarif kontainer diprediksi kembali naik pada tahun 2022


Selasa, 14 Desember 2021 / 06:25 WIB
Ini penyebab tarif kontainer diprediksi kembali naik pada tahun 2022

Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku usaha harus kembali merogoh kocek dalam-dalam untuk urusan pengangkutan barang. Menhingat, tarif kontainer berpotensi kembali terkerek di tahun 2022.

Sebagai informasi, beberapa perusahaan pelayaran domestik akan memberlakukan sistem floating booking space khusus untuk pengiriman kontainer mulai Januari 2022. Sistem ini diberlakukan untuk perusahaan yang melakukan booking langsung ke pelayaran maupun yang melalui jasa forwarder nasional.

Pihak yang terdampak oleh sistem ini adalah para pelaku usaha logistik, terutama perusahaan jasa logistik terintegrasi (3PL) dan pengguna yang tidak menggunakan jasa 3PL. Sebab, tidak ada jaminan ruang (space) dan rencana booking untuk pengiriman kontainer antar pulau.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menilai, sistem floating booking space akan berpotensi menaikkan tarif angkutan kontainer. Hal ini seiring isu keterbatasan jumlah ruang di kapal, padahal kontainer-nya tersedia.

Baca Juga: Kelangkaan kontainer bisa menahan laju linerja sektor manufaktur

Ia menambahkan, para perusahaan pemilik barang maupun perusahaan anggota ALFI masih menunggu transparansi kenaikan ini dari perusahaan pelayaran.

“Ini sudah saya sampaikan kepada seluruh Ketua Umum Daerah ALFI di 34 provinsi. Kami harus terbuka menyampaikan hal ini kepada pemilik barang,” ungkapnya.

Sebenarnya, kenaikan tarif angkutan kontainer sudah terjadi sepanjang tahun 2021 dan ALFI pun telah memperkirakan hal tersebut.

Kenaikan tarif angkutan kontainer marak terjadi pada tujuan atau dari kota-kota besar di wilayah Indonesia Timur, seperti Makassar dalam 5 bulan terakhir. Tingkat kenaikan tarif tersebut di kawasan Indonesia Timur berkisar antara 20%-80%. Kenaikan tarif angkutan kontainer juga terjadi di kawasan Sumatra, tepatnya Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara, sekitar 30%-60%.

“Sesuai perkiraan kami sebelumnya, kondisi ini akan terjadi sampai pertengahan tahun depan,” jelas Yukki.

Imbas kenaikan tarif angkutan kontainer yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, lanjut Yukki, beberapa perusahaan seperti produsen makanan dan minuman menyatakan akan mengerek harga jual produknya kepada pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×