Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ketegangan politik antara India dan China berhasil dimanfaatkan Samsung Electronics Co Ltd dengan baik. Terbukti, penjualan ponsel pintar Samsung di India pun melonjak tajam dan membawa perusahaan tersebut kembali ke puncak pasar smartphone pada kuartal III-2020.
Dengan keberhasilan ini, perusahaan asal Korea Selatan tersebut berhasil merebut posisi teratas setelah menyalip Huawei Technologies yang merosot ke peringkat dua secara global.
Mengutip Reuters, di India, ponsel merek China menderita penurunan tajam akibat ketegangan politik di antara dua negara itu. Sepanjang Juli-September 2020, Samsung mencatat pangsa pasar hingga 22,7% setelah menjual 80,4 juta unit ponsel pintar. Jumlah ini naik 2,9% secara tahunan.
Sedangkan Huawei yang harus lengser ke posisi dua karena pangsa pasarnya turun dari 22% menjadi 14,7% saja. Posisi berikutnya diisi ponsel pintar asal China lainnya, Xiaomi Corp.
Perusahaan tersebut berhasil meraih pangsa pasar di pasar China dan Eropa pada kuartal III-2020. Ini terjadi karena setelah dominasi Huawei runtuh akibat sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Samsung prediksi penurunan laba di kuartal IV karena permintaan chip server melandai
Berdasarkan data firma riset pasar Canalys, hingga September 2020, Xiaomi berhasil menjual 47,1 juta unit ponsel pintar. Jumlah itu melonjak 45% dari tahun sebelumnya.
Keberhasilan Xiaomi tidak hanya sampai di situ. Perusahaan juga berhasil menggeser Apple Inc, yang harus turun ke posisi empat. Lantaran perusahaan bar meluncurkan iPhone baru pada awal bulan Oktober.
Uniknya, ponsel pintar iPhone 11 menjadi ponsel terlaris di China meski tidak memiliki teknologi 5G. Saat merilis iPhone 12 pun, Apple berharap dapat mengerek kinerja dari penjualan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Namun, hal tersebut tampaknya sulit terjadi. Mengingat, pasar ponsel pintar global mengalami kontraksi 1% secara tahunan (yoy) pada periode Juli-September. Jumlah penjualan ponsel di kuartal III-2020 pun hanya 348 juta unit.
Namun, jumlah tersebut sudah melonjak 22% dibanding kuartal II-2020, saat pandemi virus corona melanda sebagian besar negara.
Selanjutnya: Di China, Xiaomi satu-satunya merek yang penjualannya melonjak pada Q3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News