kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,63   -7,86   -0.85%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab kinerja keuangan PURE melempem sepanjang tahun ini


Kamis, 17 Desember 2020 / 07:05 WIB
Ini penyebab kinerja keuangan PURE melempem sepanjang tahun ini

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) mengalami penurunan sepanjang tahun ini di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan ini memiliki sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerjanya dalam waktu dekat.

Sebagai informasi, PURE mengalami penurunan penjualan sebesar 70,75% (yoy) menjadi Rp 122,20 miliar hingga kuartal III-2020. Rugi bersih periode berjalan PURE juga membengkak 173,53% (yoy) menjadi Rp 77,93 miliar.

Direktur Utama Trinitan Metals & Minerals Petrus Tjandra menyampaikan, penurunan kinerja PURE salah satunya disebabkan oleh sulitnya memperoleh bahan baku yang disertai kenaikan harga beli dari penyuplai hingga melampaui harga London Metal Exchange (LME), baik untuk bahan baku lokal maupun impor. “80% bahan baku kami berasal dari impor,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Rabu (16/12).

Selain itu, kinerja PURE juga tertekan akibat penurunan daya beli yang merupakan imbas kebijakan lockdown yang dilakukan oleh negara asal pelanggan seiring merebaknya pandemi Covid-19.

Karena kondisi perekonomian yang melambat dan adanya kebijakan fiskal untuk menghadapi resesi ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19, maka PURE telah mengajukan permohonan restrukturisasi kepada Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 250 miliar pada 28 Agustus 2020 dan kepada Bank Resona sebesar Rp 49 miliar pada 29 Oktober 2020.

Petrus melanjutkan, manajemen PURE sudah melakukan sejumlah untuk memperbaiki kinerja keuangan di sisa tahun ini maupun di tahun depan.

Baca Juga: Ini alasan rugi bersih Trinitan Metals & Minerals (PURE) membengkak

Di antaranya adalah mencari alternatif sumber material dari tambang dan menciptakan tambahan produk berupa pure antimony. PURE juga berupaya memperluas pangsa pasar dan melakukan manajemen krisis untuk disiplin biaya pengeluaran. Upaya lainnya dilakukan PURE melalui pengembangan teknologi pengolahan dan pemurnian mineral yang tidak hanya fokus pada lead atau timbal, melainkan juga pada nikel, kobalt, dan logam tanah jarang.

PURE juga berupaya mengembangkan sumber bahan baku untuk pengolahan timbal agar mengurangi impor lead bullion. “Untuk itu, kami coba menggunakan sumber tambang berupa galena di dalam negeri,” imbuh Petrus. Pihak PURE juga berusaha melakukan pengelolaan limbah tambang dengan konsep zero waste management.

Direktur Trinitan Metals & Minerals Parluhutan menambahkan, di akhir tahun pihaknya memperkirakan nilai penjualan berada di kisaran Rp 136 miliar. Namun, hampir bisa dipastikan PURE masih akan mengalami kerugian pada tahun ini. 

Kendati begitu, ia yakin berbagai strategi yang sudah diterapkan akan berdampak pada perbaikan kinerja perusahaan di tahun depan. “Kami optimistis kinerja akan membaik dan mampu meraih laba di tahun depan,” ucap dia. Dia juga menuturkan, sepanjang tahun ini PURE tidak menyediakan capital expenditure (capex) khusus untuk pengembangan bisnis.

Namun, ia menyebut, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) bulan November lalu, manajemen PURE mendapat persetujuan untuk mengubah penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO), dari sebelumnya untuk membiayai pilot plant Pb electro-winning dan peningkatan kapasitas produksi lead electrolysis yang akan menghasilkan produk pure lead menjadi untuk mendanai pengembangan teknologi hidrometalurgi Step Temperature Acid Leach (STAL).

Selanjutnya: Trinitan Metals (PURE) targetkan IPO anak usaha di Kanada terwujud di Maret 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×