Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hong Kong dan Makau menangguhkan penggunaan vaksin virus corona baru buatan Pfizer-BioNTech pada Rabu (24 Maret), setelah mengetahui ada masalah pengemasan yang memengaruhi satu batch botol.
Penghentian tersebut merupakan pukulan terbaru dalam upaya menggelar program vaksinasi massal terhadap virus mematikan yang telah menewaskan lebih dari 2,7 juta orang di seluruh dunia dan menghantam ekonomi global.
"Demi pencegahan, vaksinasi saat ini harus ditangguhkan selama masa penyelidikan," kata Pemerintah Hong Kong dalam sebuah pernyataan Rabu, seperti dikutip Channel News Asia.
Kedua kota di China itu mengatakan, keputusan mereka datang setelah dihubungi tentang masalah tersebut oleh Fosun, perusahaan farmasi China yang mendistribusikan vaksin Pfizer-BioNTech di negeri tembok raksasa.
Baca Juga: Riset terbaru: Covid-19 varian Afrika Selatan lebih kebal terhadap vaksin corona
Botol dengan nomor lot 210102 ditemukan memiliki kemasan yang rusak, menurut pihak berwenang.
Pernyataan dari Hong Kong dan Makau tidak memberikan perincian tentang bagaimana kemasan itu rusak. Tetapi, keduanya menegaskan, mereka tidak yakin ada masalah keamanan dari vaksin Pfizer-BioNTech.
Vaksin dengan nomor lot 210102 telah diberikan kepada masyarakat di Hong Kong.
Kota ini mulai memvaksinasi penduduk dengan vaksin dari Sinovac pada Februari lalu dan mulai menyuntikkan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech di Maret.
Pihak berwenang di Hong Kong mengatakan, batch lain dari vaksin Pfizer dan BioNTech dengan nomor lot 210104 juga akan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selanjutnya: Gara-gara isu pembekuan darah, vaksin AstraZeneca makin diragukan di Eropa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News