kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini katalis yang bisa kerek cadangan devisa Indonesia di akhir 2021


Rabu, 08 Desember 2021 / 08:25 WIB
Ini katalis yang bisa kerek cadangan devisa Indonesia di akhir 2021

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa yang kembali naik di bulan November, diprediksi berlanjut hingga akhir tahun 2021. Bank Mandiri melihat, masih ada potensi peningkatan cadangan devisa pada akhir tahun 2021.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, posisi cadangan devisa pada akhir tahun ini berada di kisaran US$ 145 miliar hingga US$ 150 miliar.

Posisi ini pun lebih tinggi dari posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2020 yang sebesar US$ 135,9 miliar.

“Menurut hemat kami, posisi tersebut sangat cukup untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah seiring dengan meningkatnya ketidakstabilan dari proses tapering yang agresif dan munculnya varian omicron,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (7/12).

Dia memerinci, potensi peningkatan cadangan devisa tersebut didorong oleh potensi peningkatan surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2021.

NPI pada tahun ini diperkirakan mencetak untung di kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 14 miliar, atau jauh lebih tinggi dari surplus NPI pada akhir tahun 2020 yang sebesar US$ 2,60 miliar.

Baca Juga: Ini penyebab cadangan devisa November 2021 naik

Baca Juga: Cadangan devisa November 2021 naik tipis ke US$ 145,9 miliar

Hal ini seiring dengan potensi Neraca Transaksi Berjalan yang mencetak surplus kecil di kisaran 0,1% Produk Domestik Bruto (PDB), setelah pada tahun 2020 mencetak defisit sekitar 0,42% PDB.

Potensi surplus Neraca Transaksi Berjalan ini juga dipengaruhi oleh masih besarnya peluang surplus neraca perdagangan pada dua bulan terakhir tahun ini.

Meski begitu, Faisal tetap melihat adanya risiko bagi Neraca Transaksi Finansial yaitu dari adanya peluang keluarnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri karena investor mengantisipasi normalisasi kebijakan moneter global yang lebih hawkish.

Kabar baiknya, Faisal optimistis Neraca Transaksi Finansial masih bisa mencetak surplus seiring dengan meningkatnya investasi asing langsung terutama di sektor tambang dan sektor perkebunan.

Lebih lanjut, dengan perkembangan tersebut, Faisal memperkirakan nilai tukar rupiah pada akhir tahun akan bergerak di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.400 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×