kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Ini Kata Menkeu Soal Efek Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang bagi RI


Rabu, 14 Juni 2023 / 05:30 WIB
Ini Kata Menkeu Soal Efek Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang bagi RI

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara mitra dagang Indonesia masih berisiko mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024.  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan, potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang akan berisiko pada ketahanan eksternal Indonesia. 

"Kondisi pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang akan sangat memengaruhi kinerja eksternal Indonesia. Ini harus diperhitungkan," terang Sri Mulyani di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Selasa (13/6). 

Bila melihat perkiraan berbagai lembaga internasional, negara Amerika Serikat (AS) diperkirakan tumbuh 1,1% YoY pada tahun depan.  Ini melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang sebesar 1,6% YoY. 

Pun negara di kawasan Eropa diperkirakan tumbuh 1,4% dan negara Jepang diperkirakan tumbuh 1,0% YoY, atau melambat dari perkiraan pertumbuhan 2023 yang sebesar 1,3%. 

Baca Juga: Cukai Minuman Berpemanis, Kemenkeu Klaim Pertimbangkan Dampak ke Industri

Sri Mulyani bilang, pertumbuhan ekonomi negara maju akan tertahan oleh pengetatan kebijakan moneter agresif dan isu struktural. 

Kemudian, negara China yang menjadi negara mitra dagang utama Indonesia berpotensi tumbuh 4,5% pada tahun 2024. Proyeksi ini lebih lambat dari potensi pertumbuhan ekonomi China tahun 2023 yang mencapai 5,2% YoY akibat pembukaan kembali. 

"China dihadapkan pada tantangan geopolitik, tekanan sektor properti, dan isu struktural penuaan populasi," tambah Sri Mulyani. 

Dengan demikian, kinerja ekspor Indonesia juga akan terganggu. Terlebih, kondisi ini juga akan memengaruhi pergerakan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×