kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata Hipmi soal kemungkinan bertambahnya anggaran vaksinasi corona


Rabu, 06 Januari 2021 / 10:12 WIB
Ini kata Hipmi soal kemungkinan bertambahnya anggaran vaksinasi corona

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah memproyeksi anggaran vaksin virus corona pada 2021 mencapai lebih dari Rp 74 triliun. Besaran dana tersebut, sebagai tindak lanjut, Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan agar vaksin diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan, Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), Ajib Hamdani mengatakan, pemerintah mempunyai fleksibilitas untuk mengatasi kebutuhan anggaran untuk alokasi vaksin sesuai kebutuhan. Misalnya, pemerintah punya kewenangan penuh untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran, sesuai dengan instrumen yang diatur oleh Perpu Nomor 1 tahun 2020 yang menjadi UU Nomor 2 tahun 2020.

“Pemerintah tidak ada alasan gagal menangani covid-19 ini karena punya instrumen regulasi yang sangat fleksibel,” kata Ajib kepada Kontan, Selasa (5/1).

Baca Juga: Jika anggaran vaksinasi terkendala, pemerintah disarankan menerapkan subsidi parsial

Hipmi mengatakan, kesuksesan vaksinasi akan menjadi momentum untuk ekonomi bisa rebound di tahun 2021. Ketika pemerintah sudah bisa mengatasi masalah kesehatan dalam masalah pandemi ini, maka kebijakan-kebijakan ekonomi akan lebih bisa dibangun.

Hipmi menilai, target pertumbuhan ekonomi kisaran angka 4% - 5% akan sangat mungkin dicapai ketika pemerintah bisa menyelesaikan masalah vaksinasi. Kemudian, dilanjutkan dengan kebijakan ekonomi dengan mengalirkan likuiditas secara optimal ke masyarakat dan pelaku usaha, khususnya UMKM.

“Kalau pemerintah tidak optimal di program vaksinasi dan juga terlambat mengalirkan likuiditas ke pengusaha, maka pertumbuhan ekonomi hanya akan di kisaran 3% - 4% secara agregat di tahun 2021 ini,” ujar Ajib.

Selanjutnya: Jokowi akan datangkan 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 produksi Sinovac pekan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×