kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata bank swasta soal masih lambatnya pertumbuhan kredit


Selasa, 21 September 2021 / 06:45 WIB
Ini kata bank swasta soal masih lambatnya pertumbuhan kredit

Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit menjadi salah satu faktor pemulihan ekonomi nasional. Namun demikian, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan bahwa terdapat kontraksi pada penyaluran kredit di bank swasta nasional dan bank asing.

KONTAN menghubungi beberapa bank swasta Tanah Air terkait hal ini, salah satunya adalah PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. Bank swasta nasional dengan aset nomor wahid ini mencatatkan secara tahunan, total kredit BCA stabil di angka Rp 593,6 triliun per Juni 2021.

“Ini didukung oleh segmen korporasi, kredit kepemilikan rumah (KPR), dan kartu kredit. Secara khusus, kredit korporasi tumbuh 1% secara year on year (yoy) menjadi Rp 260,45 triliun dibandingkan Juni 2020, didukung oleh berbagai sektor,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, Senin (20/9).

Hera menjelaskan bahwa saat ini perseroan melihat tren pertumbuhan kredit yang lebih baik jika dibandingkan tahun lalu, ditunjukkan dengan beberapa sektor kredit yang sudah mencatatkan pemulihan terutama yang terkait dengan komoditas, telekomunikasi, dan infrastruktur.

Baca Juga: BNI terbitkan obligasi perpetual US$ 600 Juta dengan kupon 4,3%

“Namun, masih ada sektor lainnya yang membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama yaitu hotel, pariwisata, tekstil, dan konstruksi,” tambah Hera menjelaskan.

Hera mengharapkan pihaknya dapat terus menumbuhkan kredit hingga di kisaran 4%-6% di tahun ini, dengan ditopang likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit.

Dengan upaya pemerintah melalui gencarnya program vaksinasi, diharapkan dapat segera mengurangi dampak dari pandemi Covid-19. Hera juga mengapresiasi peraturan relaksasi kredit dari regulator, sehingga perbankan dapat memberikan pelayanan dengan optimal.

Selain itu, PT Bank CIMB Niaga (Persero) Tbk hingga Agustus 2021 mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kredit di sektor ritel. Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, Lani Darmawan menjelaskan bahwa KPR tumbuh 7% yoy, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh sekitar 14% melalui CIMB Niaga Autofinance, namun kartu kredit masih terkontraksi -8%.

Baca Juga: Melalui PT FDS, Bank Banten gunakan teknologi Amazon untuk kembangkan layanan digital

“Hal ini dikarenakan kegiatan travel related yang masih belum kembali normal, walaupun transaksi e-commerce online naik dua kali lipat,” terang Lani kepada KONTAN ketika dihubungi di hari yang sama.

Lani berharap pertumbuhan kredit ritel dapat terus merangkak naik hingga akhir tahun ini. Dirinya mengharapkan hingga akhir tahun ini masih dapat tumbuh sebesar 5% secara keseluruhan, termasuk kartu kredit yang diperkirakan masih terkontraksi. “Semoga tidak ada penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat lagi, yang berdampak langsung,” tandas Lani. 

Selanjutnya: Laris Manis! MTN BRI Finance oversubscribe

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×