kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.237   0,00   0,00%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Ini kata Bank BNI soal manfaat dari implementasi LCS China-Indonesia


Kamis, 09 September 2021 / 05:45 WIB
Ini kata Bank BNI soal manfaat dari implementasi LCS China-Indonesia

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBC) secara resmi memulai implementasi kerjasama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) pada 6 September 2021. 

BI telah menunjuk 12 bank sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di Indonesia dan PBO menunjuk 8 bank sebagai ACCD di China. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) merupakan salah satu bank yang berperan sebagai ACCD.

Henry Panjaitan Direktur Treasury & International BNI mengatakan, ditunjuknya perseroan sebagai bank agen dari implementasi  LCS Tiongkok-Indonesia itu akan memberi dampak bagi bisnis BNI. 

Baca Juga: Oki Ramadhana resmi menduduki posisi Direktur Utama Mandiri Sekuritas

"Bagi BNI tentunya kerjasama LCS ini akan meningkatkan customer flow dengan resiko yang lebih terukur. Hal ini tentunya sejalan dengan aktivitas bisnis BNI yang fokus kepada transaksi international, khususnya transaksi ekspor - impor," katanya pada KONTAN, Rabu (8/9).

Dia menambahkan, BNI kerjasama LCS antara China dan Indonesia tersebut dan akan mendukungnya. Bank pelat merah ini telah menyiapkan infrastruktur agar pelaksanaannya berjalan lancar.

Henry menambahkan, inisiatif LCS ini akan mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dollar dalam pembayaran transaksi perdagangan atau transaksi lainnya sehingga mengurangi potensi resiko fluktuasi nilai tukar rupiah yang berdampak negatif bagi stabilitas sistem  keuangan dan makroekonomi Indonesia. 

Apalagi, lanjutnya, Tiongkok merupakan sebagai salah satu partner dagang utama Indonesia dan mempunyai pengaruh ekonomi cukup kuat di dunia. Sehingga kerjasama ini akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian Indonesia.

Selanjutnya: BRI sudah raup pendapatan Rp 850 miliar lewat agen BRILink

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

×