Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berharap ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 bisa bangkit lebih baik dari kuartal sebelumnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada kuartal III-2020 ekonomi minus 3,49% year on year (yoy).
Sehingga, dengan mempertimbangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sepanjang Januari-September 2020 sebesar minus 2,03%, maka setidaknya di kuartal IV-2020 harus positif 2,03% agar tumbuh 0% alias stagnan. Namun, bila tumbuh sekitar 3% saja maka, ekonomi 2020 bisa masuk di zona positif 1% atau di atas 0%.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020 akan positif dengan dua cara.
Baca Juga: Ada tanda pemulihan ekonomi, analis sarankan cermati foreign inflow
Pertama, dapat dicapai dengan pola belanja musiman yang lebih besar di akhir tahun. Kedua, belanja pemerintah akan dipercepat lagi baik APBN, APBD, dan program pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Iskandar, akselerasi belanja pemerintah akan terus digenjot untuk menodorong daya beli masyarakat. Hal ini tercermin dari data BPS yang menunjukkan realisasi kuartal III-2020, konsumsi pemerintah naik 9,8% secara tahunan.
Sementara untuk program PEN, anggaran akan dishifting dari anggaran yang sulit direalisasikan ke program yang lebih mudah direalisasikan seperti bantuan langsung tunai (BLT), bantuan presiden (banpres) tunai dan subsidi gaji.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga bakal terdongkrak dengan tren positif konsumsi masyarakat. “Konsumsi kelas menengah confidence, belanja mereka akan meningkat seiring dengan mulai datangnya vaksin pada November ini. Investasi juga akan mulai meningkat seiring UU Nomor 11 tentang Cipta Kerja,” kata Iskandar kepada Kontan.co.id, Minggu (8/11).
Selanjutnya: Ekonomi kuartal IV-2020 diprediksi masih kontraksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News