kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Harapan Pengusaha Truk Soal Kenaikan Harga BBM Subsidi


Rabu, 31 Agustus 2022 / 07:30 WIB
Ini Harapan Pengusaha Truk Soal Kenaikan Harga BBM Subsidi

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) meminta kepada pemerintah agar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Subsidi secara gradual dan mempertimbangkan aspek perekonomian nasional khususnya kebutuhan-kebutuhan bahan pokok. 

Ketua Umum DPP Aptrindo, Gemilang Tarigan mengatakan, 70% pihak yang mengkonsumsi solar bersubsidi adalah angkutan darat. Namun, selama ini penyaluran BBM bersubsidi ke angkutan darat tidak tertutup layaknya distribusi BBM subsidi ke angkutan lainnya seperti kereta api, kapal laut di bawah 30 GW dan nelayan. 

“Maka itu, kami sebagai pengguna justru yang berhak menjadi kesulitan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/8). 

Baca Juga: Bila Harga BBM Naik, Begini Dampaknya ke Bisnis Tarif Jasa Industri Logistik

Perihal kenaikan harga BBM, Gemilang mengakui bahwa Aptrindo sebagai penyedia truk angkutan tidak merasakan dampaknya karena biaya tersebut diteruskan langsung kepada pihak pengguna jasa. Adapun pengguna jasa yang dimaksud seperti pihak industri kecil seperti mengangkut sayur mayur hingga distribusi besar. 

Namun, Gemilang mewanti-wanti bahwa kenaikan harga BBM Solar ini harus mempertimbangkan aspek perekonomian nasional khususnya kebutuhan-kebutuhan bahan pokok. Dia menjelaskan bahwa biaya konsumsi BBM berkontribusi hingga 30%-40% terhadap biaya operasional. 

“Maka itu meskipun BBM akan dinaikkan harganya, saran kami dilakukan secara gradual agar tidak terjadi kekacauan,” terangnya. 

Belakangan ini memang tersiar kabar bahwa harga BBM Subsidi baik itu Pertalite maupun Solar akan naik. Hal ini disebabkan karena harga minyak dunia yang naik tinggi dan tingginya tren konsumsi BBM bersubsidi sehingga kuota yang sudah ditetapkan akan habis di bulan Oktober mendatang. 

Baca Juga: Nasib Mereka yang Tekor Akibat BBM Dikontrol

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, jika menggunakan asumsi ICP saat ini yang senilai US$ 105 per barel dan kurs rupiah Rp 14.700 per dolar AS, maka harga solar seharusnya di Rp 13.950 per liter. Sedangkan, untuk Pertalite harga keekonomiannya Rp 14.450 per liter.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan bahwa harga keekonomian Pertalite di Rp 17.200 per liter dan solar Rp 17.600 per liter.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×