kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini hambatan yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol selama masa pandemi Covid-19


Sabtu, 10 Juli 2021 / 10:05 WIB
Ini hambatan yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol selama masa pandemi Covid-19

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 berdampak terhadap industri jalan tol. Selain terjadi penurunan bisnis akibat volume lalu lintas yang merosot, pandemi juga berdampak kepada pengerjaan proyek jalan tol baru.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono membeberkan hambatan covid-19 terhadap proyek jalan tol. Pertama, terkait faktor keselamatan pekerja. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) yang meminimalisasi kerumunan membuat jumlah pekerja proyek menjadi terbatas.

Hal itu membuat kecepatan konstruksi berkurang, yang pada gilirannya dapat membuat progres proyek menjadi terhambat. "Kendalanya adalah situasi sulit, masalah keselamatan kerja, kan prokes tetap harus diimplementasikan selama proses konstruksi," kata Kris dalam konferensi pers virtual yang digelar Jum'at (9/7)

Kedua, terkait dengan pengadaan lahan. Selain menjadi masalah klasik dalam pembangunan infrastruktur, pengadaan lahan pada masa pandemi menjadi lebih sulit. Pasalnya, Badan Pertanahan Nasional (BPN) pun sulit menjalankan sosialisasi kepada masyarakat karena tetap harus melakukan prokes.

Baca Juga: Menteri BUMN ajukan PMN Rp 72 triliun, DPR: Jangan lupa setor dividen ke negara

"Jadi terhambat karena tidak bisa melakukan diskusi publik dengan masyarakat. Akhirnya proses pembebasan lahan tidak secepat yang diharapkan," sebut Kris.

Ketiga, aspek pendanaan. Pada situasi pandemi, para kreditor akan lebih selektif dalam memberikan dana karena ada tambahan risiko yang belum termitigasi pada masa sebelumnya.

Dengan kondisi seperti ini, bukan tak mungkin beberapa ruas tol yang dalam tahap financial close akan menemui hambatan. "Ada kreditur atau perbankan yang biasanya memberikan kredit dengan lancar, saat ini akan semakin selektif," ujar Kris.

Jika kondisi ini terus berlarut penambahan jalan tol baru akan terdampak. Oleh sebab itu, Kris meminta dukungan dari stakeholder terkait termasuk BPN, kreditor dan regulator agar bisa mendorong percepatan proyek jalan tol.

"(Penambahan jalan tol yang diproyeksikan pada 2021) kami prediksikan masih akan on operation di tahun ini, masih dapat terpenuhi. Kami memerlukan dukungan semua pihak supaya sama-sama mengatasi tiga isu utama dalam menambah kilometer jalan tol tersebut," pungkas Kris.

Selanjutnya: Adhi Karya (ADHI) bukukan kontrak baru Rp 6,7 triliun hingga semester I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×