kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini fokus pemerintah untuk kerek pertumbuhan ekonomi di tahun ini


Jumat, 05 Februari 2021 / 20:00 WIB
Ini fokus pemerintah untuk kerek pertumbuhan ekonomi di tahun ini

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tahun ini, pemerintah fokus untuk mendorong konsumsi rumah tangga demi kerek pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, komponen ini merupakan motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi pun nantinya bisa berada di zona positif. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis, pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%. Artinya, ini sudah kembali ke zona positif setelah pertumbuhan ekonomi kontraksi 2,07% yoy pada tahun lalu. 

“Langkahnya kembali pada faktor pengungkit utama, yaitu konsumsi, kami akan merangsang daya beli dengan perlindungan sosial,” kata Airlangga dalam video konferensi, Jumat (5/2). 

Selain mendorong konsumsi rumah tangga, pemerintah mengaku akan lebih fokus dalam menumbuhkan rasa aman kepada masyarakat, dengan akselerasi program vaksinasi virus corona. 

Baca Juga: Ekonomi 2020 minus 2,07%, Stafsus Jokowi sebut berangsur pulih, ini faktornya

Selanjutnya, pemerintah akan mendorong belanja pemerintah terutama lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang bahkan angkanya masih terus bergerak sembari menyesuaikan kebutuhan negara. 

“Kami akan mengakselerasi di kuartal pertama dan pemerintah akan mendorong refocusing dan relokasi dana-dana kementerian/lembaga sehingga diharapkan akan masuk ke sektor-sektor yang menjadi pengungkit perekonomian di kuartal pertama,” tambahnya. 

Kemudian, pemerintah juga ingin mendorong sektor investasi, terutama ke perusahaan yang sudah mendapatkan relaksasi tax holiday dan tax allowance. Termasuk dengan menggalakkan Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Dari sisi perdagangan, pemerintah berharap adanya perjanjian dagang bisa menggenjot ekspor. Plus Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ekspor yang ada, terutama ke negara mitra dagang utama seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa. 

Selanjutnya: IHSG menguat 0,73% ke 6.151 di perdagangan Jumat (5/2), asing lepas BMRI, ICBP, SMMA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×