kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini fokus Nusantara Infrastructure (META) pada semester II 2021


Minggu, 12 September 2021 / 21:00 WIB
Ini fokus Nusantara Infrastructure (META) pada semester II 2021

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester pertama 2021. Untuk menjaga kinerja hingga tutup tahun, melalui anak usahanya, META bersiap menggarap tiga proyek sembari meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan organik.

General Manager Corporate Affairs META Deden Rochmawaty mengungkapkan, pada semester kedua ini META akan fokus pada proyek yang menjadi business development PT Bintaro Serpong Damai (BSD), anak usaha yang mengelola Jalan Tol Ruas Pondok Aren-Serpong. Setidaknya ada tiga proyek yang siap digarap BSD.

Pertama, konstruksi penanganan banjir (Peninggian) pada KM 8 Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Kedua, konstruksi tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang (Weaving), dan ketiga, proyek pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port, Sulawesi Selatan.

Menurut Deden, saat ini ketiga proyek tersebut dalam proses finalisasi sembari menunggu arahan regulator. Meski tak merinci besaran investasi dari masing-masing proyek, yang pasti ketiga proyek tersebut sudah aman dari sisi pendanaan.

Baca Juga: Ramayana Lestari (RALS) pangkas target pertumbuhan pendapatan jadi 10%

Asal tahu saja, pada 1 September 2021 lalu, BSD telah mengantongi dukungan finansial berbentuk pemberian fasilitas kredit investasi senilai Rp 750 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Perjanjian fasilitas kredit investasi ini berjangka waktu selama 5 tahun dengan skema fixed-interest rate.

"(Di Semester II-2021) perusahaan akan terus meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan organik. Proyek yang akan digarap adalah BSD business development yang dalam tahap finalisasi skema proyek. Untuk dana, kami sudah ada," terang Deden kepada Kontan.co.id, Minggu (12/9).

Proyek-proyek tersebut diharapkan bisa menjaga kinerja META. Pasalnya, dalam periode paruh pertama 2021, pendapatan dan penjualan META anjlok 49,96% dari Rp 952,6 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp 476,60 miliar.

Kondisi ini terutama disebabkan oleh pendapatan konstruksi META yang turun drastis hingga 77,55% dari Rp 699,76 miliar menjadi Rp 157,06 miliar pada Semester I-2021. Adapun, pemasukan META pada enam bulan pertama 2021 juga berasal dari pendapatan usaha dan penjualan sebesar Rp 310,74 miliar dan pendapatan usaha lainnya senilai Rp 8,78 miliar.

Baca Juga: Laba Tunas Alfin (TALF) turun 48,67% pada semester I-2021

Seiring dengan pendapatan dan penjualan yang menyusut, raihan laba META juga merosot. META mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 24,22 miliar. Turun 34,34% dibandingkan raihan di periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 36,89 miliar.

Deden mengungkapkan, di luar pendapatan konstruksi, sebenarnya META mampu meningkatkan pendapatan usaha dan penjualan. Hal itu sejalan dengan tren pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.



TERBARU

×