Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menargetkan 12 proyek migas dapat on stream di tahun 2022. Sebenarnya jumlah ini turun dari tahun 2021 silam.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, di sepanjang 2021 proyek yang sudah on stream mencapai 15 proyek atau melampaui dari target sebelumnya yang sebesar 12 proyek.
Adapun dari 15 proyek tersebut, realisasi penambahan kapasitas produksi migas sebesar 18.468 BOPD minyak bumi dan 746 MMSCFD gas bumi dengan total investasi sebesar US$ 1,57 miliar.
Kendati proyek on stream pada 2021 melebihi dari target, Dwi bilang, produksi yang terungkit belum sesuai dengan harapan karena dipengaruhi masalah unplanned shutdown dan rencana pengeboran yang mundur.
"Untuk 2022 kami rencanakan proyek yang akan on stream sebanyak 12 proyek sehingga ada tambahan produksi (minyak) 19.000 barrels of oil per day (BOPD) dan (gas) 567 million standard cubic feet per day (MMscfd)," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI yang disaksikan secara virtual, Rabu (2/2).
Baca Juga: SKK Migas Siapkan Sejumlah Strategi untuk Kejar Target Produksi Tahun Ini
Dwi mengatakan, secara khusus pihaknya mengharapkan dari sejumlah proyek minyak karena kapasitas produksinya yang besar.
Proyek tersebut ialah, Blok Ketapang oleh Petronas Carigali Indonesia Limited yang sejatinya target on stream-nya tergeser dari sebelumnya di akhir 2021 kemudian menjadi Maret 2022.
Blok Ketapang dapat memproduksi minyak bumi sebanyak 14.000 barel per hari. Adapun blok lain yang dikelola oleh Petronas adalah Bukit Tua Phase 2 B yang diakui Dwi produksi minyaknya cukup besar.
Selain itu, SKK Migas juga mengharapkan dari sumur YY yang dikelola Pertamina Hulu Energi ONWJ yang dapat memproduksi minyak hingga 2.000 BOPD. "Sumur YY sempat bocor dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya sudah mau diperbaiki, semoga 2022 bisa on stream," lanjut Dwi.
Selain itu, proyek yang juga diharapkan dapat mengungkit produksi migas di 2022 adalah blok Tanjung Waterflood yang dikelola Pertamina EP. Dwi mengatakan, diharapkan dapat on stream di September 2022.
Melansir materi paparan SKK Migas, beberapa proyek lainnya yang ditargetkan bisa on stream di tahun ini di antaranya adalah dua proyek yang dikelola Medco Energi Internasional, yakni Hiu Phase II dengan kapasitas produksi gas 49 MMscfd yang diproyeksikan on stream pada Mei 2022. Kemudian Belida Extension dengan kapasitas 40 MMscfd yang akan on stream pada Agustus 2022.
Baca Juga: Kinerja Hulu Migas Pertamina Sepanjang Tahun 2021 Masih Meninggalkan Sejumlah Catatan
Kemudian proyek OPL South Sembakung yang dikelola JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris dengan kapasitas produksi gas 30 MMscfd yang ditargetkan on strem pada Juni 2022.
Lalu, tiga proyek yang dikelola Pertamina Hulu Mahakam yakni proyek Jumelai dengan kapasitas produksi gas 45 MMsfcd (Maret 2022), North sisi-North Nubi kapasitas produksi 90 MMscfd (Juni 2022), dan Bekapai 3 dengan kapasitas 27 MMscfd (November 2022).
Proyek lainnya adalah Baru Gas Plant Modif to Temayan PLN yang dikelola EMP Bentu Ltd dengan kapasitas 30 MMscfd yang diproyeksikan on stream pada Maret 2022.
Terakhir, proyek Husky CNOOC Madura Ltd di lapangan MDA-MBH dengan produksi gas 175 MMscfd yang diproyeksikan untuk MBH on stream pada Mei 2022 dan MDA pada Juli 2022. Sedangkan untuk lapangan MAC dengan produksi gas 60 MMscfd di proyeksikan on stream pada Oktober 2022.
"Dengan adanya target 12 proyek yang on stream di tahun ini SKK Migas berharap dapat mengungkit produksi migas yakni 19.000 BOPD dan gas 567 MMSCFD dengan investasi sebesar US$ 1,35 miliar," pungkas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News