Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis, ekonomi Indonesia bakal tumbuh lebih kuat di kuartal IV-2021. Hal tersebut melanjutkan pemulihan ekonomi yang sudah terjadi pada kuartal II-2021 dan kuartal III-2021.
“Sampai hari ini, kami yakin ekonomi di kuartal IV-2021 akan naik cukup kuat dan membaik sesudah mengalami penurunan akibat kasus Covid-19 varian Delta,” kata Sri Mulyani via video konferensi, Rabu (17/11).
Sri Mulyani menambahkan, potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir di tahun ini didorong oleh peningkatan sejumlah indikator dini, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan ritel, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, serta peningkatan ekspor dan impor.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat, IKK pada awal kuartal IV-2021 atau Oktober 2021 sebesar 113,4 atau naik dari level 95,5 di bulan sebelumnya. Selain meningkat dari bulan sebelumnya, ini juga sudah masuk ke zona optimistis atau indeks di atas 100.
Baca Juga: Sri Mulyani sebut potensi aset keuangan Islam global akan mencapai US$ 3,69 triliun
Sementara penjualan ritel pada Oktober 2021 diperkirakan meningkat dengan indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 193,0 atau naik dari 189,5 pada bulan September 2021.
Pun dengan PMI Manufaktur Indonesia. IHS Markit mencatat indeks PMI Manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 sebesar 57,2 atau naik dari 52,2 pada bulan sebelumnya. Tak hanya kembali ke zona ekspansif dan meningkat, ini bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Sri Mulyani juga menyebut, perbaikan ekonomi terlihat dari kondisi pasar keuangan. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) mengalami perbaikan dan ada penurunan spread dari US Treasury (UST).
“Tadinya awal Juli 2021 spread mencapai 512 bps, sekarang turun jadi 449 bps,” tandasnya.
Selanjutnya: Perluas pasar, Suzuki Indomobil bidik kenaikan ekspor 10% di tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News