kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Ini alasan Korea Utara tolak 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac


Kamis, 02 September 2021 / 12:38 WIB
Ini alasan Korea Utara tolak 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac
ILUSTRASI. Orang-orang yang memakai masker pelindung bepergian di tengah kekhawatiran atas penyakit virus corona baru atau COVID-19 di Pyongyang, Korea Utara, 30 Maret 2020. Kyodo/via REUTERS. 

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Korea Utara menolak sekitar tiga juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech asal China, dengan mengatakan itu harus dikirim ke negara-negara yang terkena dampak lebih parah, UNICEF mengungkapkan.

Badan PBB tersebut, yang membantu memberikan vaksin COVID-19 atas nama skema COVAX, mengatakan kepada Wall Street Journal, Kementerian Kesehatan Masyarakat Korea Utara menolak pengiriman vaksin Sinovac. 

Alasan Korea Utara: pasokan global yang terbatas untuk vaksin COVID-19 dan berlanjutnya lonjakan kasus virus corona di tempat lain.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Korea Selatan melonjak lagi, infeksi varian Delta mendominasi

Melansir Reuters, Korea Utara pada Juli lalu juga menolak pengiriman vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca karena kekhawatiran akan efek samping, menurut sebuah lembaga think-tank Korea Selatan.

Korea Utara belum melaporkan kasus COVID-19 dan telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.

UNICEF tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

"Kami terus bekerja dengan otoritas Korea Utara untuk membantu menanggapi pandemi COVID-19," kata juru bicara Aliansi Global untuk Aliansi Vaksin dan Imunisasi, salah satu organisasi yang memimpin COVAX, dalam sebuah pernyataan melalui e-mail.

Selanjutnya: WHO: Korea Utara masih nol kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

×